Produksi edamame di Indonesia saat ini sekitar 3,5 ton/ ha, lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai biasa yang memiliki produksi rata-rata 1,7±3,2 ton/ha. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas edamame adalah jarak tanam, yang dapat mempengaruhi proses fotosintesis tanaman dan serapan unsur hara dan air. Pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK juga dapat digunakan untuk meningkatkan produksi edamame, namun penggunaan pupuk kimia tanpa bahan organik dapat menurunkan produktivitas dan kualitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan jarak tanam dan perlakuan pupuk NPK terhadap produktivitas dan kualitas edamame di Indonesia Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan lima ulangan dan tiga perlakuan: Faktor pertama jarak tanam dan faktor kedua adalah dosis pupuk NPK Bianglala. Faktor Pertama Pupuk NPK Bianglala (P): P0 = NPK 3 g/tanaman yaitu sesuai SOP PT.GMIT sebagai kontrol), P1 = NPK 250kg/ha = 2 g/tanaman), P2 = NPK 300kg/ha = 2,5 g/tanaman). Faktor kedua yaitu jarak tanam (J): J0 = 10 cm x 30 cm yaitu sesuai SOP PT.GMIT sebagai kontrol), J1 = 20 cm x 20cm, J2 = 20 cm x 30 cm, J3 = 15 cm x 30 cm. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan jarak tanam dan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah polong pada tanaman edamame. Kombinasi jarak tanam 20 x 20 cm dan dosis pupuk NPK 3 g/tanaman memberikan tinggi tanaman tertinggi. Jarak tanam yang lebih rapat dapat meningkatkan tinggi tanaman. Namun, tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan jarak tanam dan dosis pupuk NPK yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas edamame di Indonesia.