In this paper, an experimental study on a microstrip line proximity coupled triangular microstrip loop resonator antenna is presented. The antenna is fed by a 50 Ω microstrip feed line arrangement at the frequency of 5.8 GHz. The antenna element is placed at λ g /4 from the stub, and λ g /2 away from the feed based on the voltage allocation on an open ended transmission line where λ g is the guided wavelength. The antenna element was rotated 90 degree clockwise about the z-axis in parallel with the microstrip feed. This was done in order to 1) ensure a good proximity coupling, and 2) to indicate that the amount of coupling from the microstrip line to the resonator can be controlled to a certain degree by adjusting the spacing. A similar design was done without rotating the resonator, and the result is reported. It was observed that the measured |S 11 | of the rotated element is superior to the un-rotated by 43.75%, and 40.43% for the simulated. In all, experimental results agreed significantly with simulated results.Keywords: Antenna; isosceles triangle; loop; microstrip; triangular antenna ABSTRAK Dalam kertas ini, satu kajian eksperimen ke atas antena pengayun gelung segi tiga kaki sama terganding garis talian jalur mikro dibentangkan. Antena tersebut diberi suapan oleh 50 Ω susunan talian suapan jalur mikro pada frekuensi 5.8 GHz. Elemen antena diletakkan di kedudukan λ g /4 daripada puntung, dan λ g /2 dari suapan berdasarkan peruntukan voltan pada talian penghantaran terbuka di mana λ g adalah panjang gelombang terpandu. Elemen antena telah diputar 90 darjah mengikut arah jam pada paksi -z selari dengan jalur mikro suapan. Perkara ini dilakukan untuk 1) memastikan gandingan berdekatan yang baik, dan 2) untuk menunjukkan bahawa jumlah gandingan dari garis jalur mikro ke pengayun boleh dikawal pada tahap tertentu dengan melaraskan jaraknya. Satu reka bentuk yang sama telah dilakukan tanpa memutarkan pengayun, dan hasilnya telah dilaporkan. Diperhatikan |S 11 | yang diukur untuk elemen putar adalah lebih baik daripada elemen yang tidak diputar sebanyak 43.75%, dan 40.43% bagi keputusan simulasi. Keseluruhannya, keputusan eksperimen selari dengan ketara dengan keputusan simulasi.