Ban bekas kendaraan bermotor merupakan masalah yang serius dan rumit karena sulit terurai di lingkungan, tidak dapat dibentuk ulang (termoset), dan sulit didaur ulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh modifikasi granul limbah ban menggunakan radiasi gamma sebagai agregat beton. Granul ban 4 mesh (≤ 4,8 mm) dikenai dosis radiasi gamma yang bervariasi (20, 40, dan 60 kGy). Pengaruh radiasi gamma terhadap granular ban diidentifikasi melalui perubahan gugus fungsi, densitas ikatan-silang, dan densitasnya. Beton berbentuk kubus (15 cm) dicetak dengan mencampur bahan baku seperti semen, pasir, kerikil, air, dan granul ban dalam berbagai kandungan. Beton kering (usia 6 hari) direndam dalam air selama 1 hari untuk menentukan daya serap airnya. Beton usia 7 hari diukur kuat tekannya menggunakan mesin uji tekan. Hasil penelitian menunjukkan pemaparan radiasi gamma pada 40 kGy dapat meningkatkan densitas ikatan-silang granul ban, yang menunjukkan bahwa ikatan-silang polimer berhasil dicapai. Beton K100 dengan granul ban teriradiasi 40 kGy memberikan peningkatan kuat tekan 150% (104 kg/cm 2 ) dibandingkan dengan granul ban noniradiasi (69 kg/cm 2 ). Walaupun beton dengan granul ban teriradiasi memberikan kuat tekan yang lebih rendah dibandingkan dengan beton tanpa granul ban, beton dengan granul ban teriradiasi kadar optimum (4% b/b) masih memenuhi standar SNI 03-0349.