Review of Companies in Indonesia in the Vortex of Global Economic Disruption

Abstract

Kemudahan berbisnis di Indonesia masih terhambat oleh adanya penurunan ekspor dan impor sepanjang tahun 2015 hingga 2018, di mana terhambatnya salah satu aktivitas utama dalam perdagangan ini mampu memberi dampak yang cukup besar bagi aktivitas para pebisnis dan perusahaan di Indonesia. Kondisi perekonomian global yang sedang lamban, tertekan, dan tidak seimbang menjadi penyebab utama terjadinya penurunan aktivitas perdagangan tersebut, di mana perekonomian global saat ini berpusat pada kebijakan dan kondisi ekonomi Amerika Serikat sebagai negara paling berpengaruh di dunia. Konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China, geopolitik dan ketidakpastian kebijakan seperti Brexit, dan negara-negara besar seperti Eropa dan China yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi mampu memberikan dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap sektor perdagangan di berbagai negara khususnya negara berkembang.

Making development legible to capital: The promise and limits of ‘innovative’ debt financing for the Sustainable Development Goals in Indonesia

“…In addition, while acquiring a green label incurred additional cost and time, investors remained primarily motivated by financial returns (Syahruzad, 2021). Given market conditions, the green bond had to offer comparable returns to conventional bonds to attract investors, with 7.55% and 7.80% interest rates paid by PT SMI, to mature over 3 and 5 years, respectively (Amanda, 2019; World Bank, 2018). This echoes a recent market survey among securities companies and investment banks in Indonesia: that ‘investors’ decisions are primarily influenced by the rating of the bond, reputation of issuers, the tenor of the bond (prefer short tenors), guarantor, and the coupon rate’ (Wijaya et al, 2021: 2).…”