ABSTRAKJewawut (Foxtail Millet) merupakan sumber karbohidrat, mempunyai aktivitas antioksidan, kaya kandungan vitamin dan mineral, serta memiliki kandungan serat pangan yang tinggi. Pengolahan jewawut dalam bentuk tepung lebih memudahkan dalam aplikasi serta memiliki daya simpan yang lebih lama. Proses perendaman dalam pembuatan tepung dilaporkan dapat memperbaiki karakteristik tepung jewawut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh lama perendaman terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik tepung jewawut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan (perendaman 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam dan 5 jam) dan diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama perendaman menurunkan kadar air, kadar abu, pH, dan densitas kamba sedangkan rendemen dan kadar asam lemak bebas meningkat. Perendaman menyebabkan berkurangnya kekerasan biji sehingga rendemen meningkat,tekstur tepung yang dihasilkan lebih halus serta kadar air menurun. Tepung dengan lama perendaman 4 jam menghasilkan karakteristik fisik, kimia dan organoleptik yang terbaik dengan nilai rendemen 99,94%; densitas kamba 0,61 g/ml; pH 6,65; kadar air 6,23%; kadar abu 1,46% dan ALB 1,152%. Hasil analisis awal menunjukkan tepung jewawut memiliki kadar serat pangan yang tinggi yaitu 8,21% dan kandungan amilosa yang rendah 6,96%-9,29 (sehingga bersifat lengket, dan tingkat pengembangan rendah). Tepung jewawut dengan karakteristik fisikokimia yang terbaik diharapkan dapat diaplikasikan dalam berbagai produk olahan, sehingga dapat mengurangi konsumsi terigu.Kata kunci: jewawut, lama perendaman, karakteristik tepung jewawut, serat pangan, fungsional ABSTRACT Anna Sulistyaningrum, Rahmawati, dan Muhammad Aqil. 2017. Effect of soaking duration on the characterization of millet flour.Foxtail Millet is a source of carbohydrates, have antioxidant activity, rich in vitamins and minerals, and has a high fiber content of food. Millet processing in the form of flour further facilitate the application and has a longer shelf life. Soaking process in the manufacture of flour is reported to improve the characteristics of millet flour. The purpose of this study was to determined the effect of soaking on the characteristics of the physical, chemical and organoleptic millet flour. This study used a completely randomized design with 6 treatments (soaking with 0, 1, 2, 3, 4, and 5 hours) and repeated 4 times. The results showed that the longer of soaking will reduce water content, ash content, pH, and density, in other to rendement and free fatty acid will increase. Soaking results in reduced hardness of the seeds so that rendement is increased, the texture of the resulting flour is smoother and the water content decreases. Flour with soaking time of 4 hours to produce phisic, chemical and organoleptic characteristics of the best with rendement 99,94%; kamba density 0,61 g/ml; pH 6,65; water content 6,23%; ash content 1,46% and FFA 1,152%. The Initial analysis showed that millet flour has a high dietary fiber content...