Jamu merupakan sebutan untuk obat tradisional yang berasal dari Jawa Tengah dan di buat berdasarkan bahan bahan alami berupa bagian dari tumbuhan seperti akar-akaran, daun-daunan, kulit batang dan buah. Jamu sinom merupakan salah satu jamu yang berasal dari Jawa Timur dimana jamu ini terbuat dari daun dari pohon asam yang masih mudah atau disebut daun sinom. Selain dari khasiat-khasiat yang ada dalam jamu sinom tetapi jamu sinom juga dikenal memiliki rasa yang enak, nikmat, menyegarkan dan menjadi minuman pelepas dahaga. Namun anggapan bahwa minuman ini adalah minuman kuno dan memiliki rasa yang pahit membuat jamu kurang populer di kalangan anak muda, itu kenapa seluruh pihak termasuk industri parawisata harus ikut berpartisipasi dalam mengangkat kasusini. Itu kenapa sudah ada beberapa contoh kasus inovasi terhadap jamu yang mana salah satunya dijadikan dalam bentuk es krim yang memiliki daya tarik cukup besardi kalangan masyarakat. Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti ingin meneliti seberapa jauh pengaruh penggunaan jamu sinom sebagai bahan pembuatan es krim ditinjau dari segi kualitas, minat beli dan daya tahan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan uji organoleptik (kuesioner) kepada 30 panelis dan metode kualitatif dengan melakukan observasi selama 10 hari. Ditemukan bahwa penggunaan jamu sinom sebagai bahan pembuatan es krim sebesar 50 % diminati masyarakat dan mendapat nilai yang cukup tinggi dalam pengujian organoleptik, selain itu daya tahan dari es krim berbahan campur jamu sinom dapat bertahan hingga 7 hari di simpan di dalam chiller dengan suhu - 4 drajat celcius.