RISIKO POLA KONSUMSI DAN STATUS GIZI PADA KEJADIAN HIPERTENSI MASYARAKAT MIGRAN DI INDONESIA &lt;br&gt;&lt;i&gt;Risks of Consumption Patterns and Nutritional Status in the Incidence of Hypertension in Migrant Communities Indonesia&lt;/br&gt;&lt;/i&gt;

Destiani, Annisa; Isfandiari, Muhammad Atoillah; Fajariyah, Risna Nur

doi:10.20473/mgi.v16i2.194-199

Cited by 3 publications

(5 citation statements)

References 7 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Hasil penelitian yang dilakukan oleh Annisa Destiani, Muhammad Atoillah Isfandiari, Risna Nur Fajariyah, 2021 pada masyarakat migran di Indonesia, dari 6.928 responden yang berusia 15 -≥46 tahun, didapatkan sebagian besar responden mengonsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi sering adalah 89,42%. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian hipertensi pada masyarakat migran di Indonesia pada responden dengan konsumsi makanan cepat saji sering (P=0,022; OR=1,49; CI=1,041-2,130) (8). Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rantiningsih Sumarni, Edi Sampurno, dan Veriani Aprilia, 2015 dengan jumlah sampel 100 orang lansia berusia 60 -84 tahun yang tinggal di Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta.…”

Section: Aunclassified

“…Penelitian yang dilakukan oleh Falkner B dan Michael S pada tahun 2015 di Amerika menyebutkan bahwa orang yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga lebih sensitif terhadap natrium. Penambahan 1000 mg NalCl dalam makanan seseorang yang memiliki riwayat keluarga hipertensi mampu menaklukkan tekanan darah, sedangkan orang yang tidak ada riwayat keluarga hipertensi tekanan darahnya tetap normal (12) Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa Destiana dkk., yang mengonfirmasi bahwa masyarakat migran yang sering mengkonsumsi fast food memiliki risiko 1,49 kali lebih besar mengalami kejadian hipertensi (P=0,022; OR=1,49; CI=1,041-2,130) dibandingkan dengan konsumsi fast food jarang (8). Makanan cepat saji mengandung garam yang cukup tinggi.…”

Section: Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hubungan Antara Kebiasaan Ko...unclassified

See 1 more Smart Citation

Kaitan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Produktif

Suprayitno¹,

Romadhona²,

Surialaga³

et al. 2023

BCSMS

View full text Add to dashboard Cite

Abstract. Hypertension is a non-communicable disease (NCD) which has recently become a serious problem. Hypertension that occurs in terms of age range which was originally only in the elderly is now shifting to occur in young adults. Fast food is a trend that is in great demand by young adults. The purpose of this study was to analyze the relationship between fast food consumption habits and the incidence of hypertension in young adults at the UPT Puskesmas Pasirkaliki, Bandung City. The research method used is analytic observational with a case control approach, selected by non-probability purposive sampling technique. There were 162 subjects who met the inclusion criteria for cases and controls. Data collection was taken through primary data by filling out a fast food frequency questionnaire and secondary data from medical records. Processing data using Chi-square test. This research was conducted from November 2021 to September 2022. The results showed that there is no relationship between fast food consumption habits and the incidence of hypertension with a P value of 0,984 (p>0,05). The incidence of hypertension in young adults occurs not only due to fast food consumption, but can also be caused by stress factors, gender, and smoking habits. Abstrak. Hipertensi adalah penyakit tidak menular (PTM) yang akhir-akhir ini menjadi masalah serius. Hipertensi yang terjadi ini dari segi rentang usia yang awalnya hanya pada lansia sekarang bergeser terjadi pada usia dewasa muda. Makanan cepat saji menjadi tren yang banyak diminati oleh kalangan dewasa muda. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda di UPT Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control, dipilih dengan teknik non probability purposive sampling. Subjek berjumlah 162 orang yang memenuhi kriteria inklusi kasus dan kontrol. Pengumpulan data diambil melalui data primer dengan pengisian kuesioner frekuensi makanan cepat saji dan data sekunder dari rekam medik. Pengolahan data menggunakan uji Chi-square. Penelitian ini dilakukan dari bulan November tahun 2021 sampai bulan September tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwatidak terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian hipertensi dengan P value 0,984 (p>0,05). Kejadian hipertensi pada usia dewasa muda terjadi bukan hanya karena konsumsi makanan cepat saji, melainkan juga bisa disebabkan oleh faktor stress, jenis kelamin, dan kebiasaan merokok.

show abstract

Section: Aunclassified

Section: Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hubungan Antara Kebiasaan Ko...unclassified

Kaitan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Produktif

Suprayitno¹,

Romadhona²,

Surialaga³

et al. 2023

BCSMS

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…While instant noodles are a quick and easy meal option, they have been criticized for their high calorie content and lack of nutritional value. Here are some problems associated with the instant noodles (Destiani et al, 2021):…”

Section: Lemonilo's Healthy Noodles Answering the Problem Of Common I...mentioning

confidence: 99%

“…Lemonilo's Healthy noodles is not only a Sustainable product but also making a good price of healthy product. Lemonilos' Healthy noodles is not to beat Indomie or Sedaap brand, but it exists to preserve the influence of Indonesian Instant Noodle business and influence (Destiani et al, 2021).…”

Section: Lemonilo Exists To Debunk Indonesia's Instant Noodle Bad Imagementioning

confidence: 99%

Digital Marketing Communication Model of Healthy Instant Noodles from Lemonilo

Wijayanto,

Hadiwijaya,

Ganiem

et al. 2023

JKP

View full text Add to dashboard Cite

Indonesia is a country that has strong instant noodle culture, most of them grows up with either Indomie or Mie Sedaap regardless they’re rich or poor. Most people cannot resist the taste and flavor of instant noodle; hence, instant noodle becomes Indonesia’s high-ranked product. This time, Lemonilo’s Healthy noodles exists with a different value and core compared to the other instant noodle in Indonesia. Lemonilo’s Healthy noodles exists with Sustainable branding that includes diverse health campaign. Lemonilo’s Healthy noodles that healthy instant noodle with good digital content exists in Indonesian Instant Noodle industry.

show abstract

“…Pada penelitian yang dilakukan oleh Destiani dkk, didapatkan bahwasannya terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi junk food dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian ini mengonfirmasi bahwa responden yang sering mengonsumsi junk food memiliki risiko 1,5 kali lebih besar mengalami kejadian hipertensi dibandingkan dengan yang jarang mengkonsumsi (Destiani et al, 2021).…”

Section: Pembahasanunclassified

Determinan Kejadian Hipertensi Berdasarkan Pola Konsumsi: Model Prediksi Dengan Sistem Skoring

Insani¹,

Ramadhani²

2022

QJK

View full text Add to dashboard Cite

Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan kejadian terbesar di Kecamatan Aek Kuasan pada tahun 2019. Studi Pendahuluan menunjukan bahwa ada pola konsumsi yang berisiko pada hipertensi pada masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor risiko hipertensi berdasarkan pola konsumsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain studi Cross-sectional yang dilaksanakan pada Agustus 2021 di Kecamatan Aek Kuasan. Hasil di analisis secara bivariat dan multivariate dengan analisis ROC. Didapatkan Total responden sebanyak 180 orang dewasa dengan rentang umur >18 tahun, yang diambil dengan cara random sampling. Hasil studi menunjukan bahwa ada hubungan antara konsumsi garam tinggi, sering konsumsi junk food, sering konsumsi makanan diasinkan, serta sering konsumsi makanan dibakar terhadap hipertensi (p<0,05). Melalui model sistem skor, seluruh risiko diubah menjadi skor. Hasil AUC dari total skor didapat sebesar 0,725 (95% CI: 0,648-0,803). Sensitifitas dan spesifisitas dari total skor diapat sebesar 0,478 dan 0,858 dengan titik potong sebesar 1,5. Kesimpulan studi ini bahwa ada hubungan antara pola konsumsi makanan terhadap kejadian hipertensi. Saran bagi tenaga kesehatan untuk melaksanakan kegiatan deteksi dini dan promosi kesehatan mengenai pola konsumsi dan hipertensi.

show abstract

RISIKO POLA KONSUMSI DAN STATUS GIZI PADA KEJADIAN HIPERTENSI MASYARAKAT MIGRAN DI INDONESIA <br><i>Risks of Consumption Patterns and Nutritional Status in the Incidence of Hypertension in Migrant Communities Indonesia</br></i>

Cited by 3 publications

References 7 publications

Kaitan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Produktif

Kaitan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Produktif

Digital Marketing Communication Model of Healthy Instant Noodles from Lemonilo

Determinan Kejadian Hipertensi Berdasarkan Pola Konsumsi: Model Prediksi Dengan Sistem Skoring

Contact Info

Product

Resources

About