Di lingkungan industri menengah di Indonesia, masih banyak aktivitas mengangkut barang secara manual atau yang disebut dengan Manual Material Handling. Manual Material Handling merupakan aktivitas pekerjaan sederhana yang dilakukan manusia, yang sering dan banyak dijumpai. Namun, Manual Material Handling merupakan aktivitas yang diindikasikan menyebabkan nyeri otot. Hal ini dikenal dengan MSDs (Muscolesceletel Disorder). MSDs dalam aktivitas manual, dikarenakan adanya pembebanan, sikap tubuh yang keliru, aktivitas berulang sepanjang waktu kerja. Manual Material Handling dapat menjadi masalah kesehatan, sumber cedera jika tidak dilakukan dengan benar. Kondisi ini jika dibiarkan berlarut akan menyebabkan penyakit pada pekerja, dan akan menyebabkan tidak produktif bagi manajemen industri. Oleh karena itu, sangat bijak apabila manajemen melakukan deteksi secara cepat dan murah, terhadap kemungkinan keluhan yang dirasakan oleh pekerja angkut. Karena pekerja umumnya tidak berani mengungkapkan keluhan. Jadi manajemen yang harus mengambil inisiatif, dan untuk lebih awalnya, maka perlu deteksi cepat dan murah. Metode yang sesuai untuk itu adalah Nordic Body Map. Yaitu suatu metode pemetaan area tubuh untuk mengidentifikasi bagian yang rentan terhadap sakit atau cedera otot. Dari Nordic Body Map yang diisi oleh 8 pekerja angkut cat di PT. XYZ, diketahui bahwa 7 diantaranya mengalami keluhan-keluhan otot. Sedangkan 1 pekerja tidak ada keluhan, hal tersebut karena 1 pekerja angkut cat tersebut masih baru setahun bekerja, sehingga belum merasakan keluhan-keluhan nyeri otot. Peta diisi pada kondisi pekerja selesai ishoma. Dan pekerja angkut cat berangkat dari asumsi awal bahwa semua sehat tegap dengan Body Mass Index normal