Pendahuluan. Hipoalbuminemia merupakan prediktor kuat terhadap mortalitas pada pasien non operatif maupun operatif. Albumin berperan mempertahankan tekanan onkotik pada kondisi kritis seperti sepsis. Pemberian human serum albumin (HSA) eksogen pada sepsis dengan kondisi hipoalbuminemia masih kontroversial dengan hasil luaran yang bervariasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan mortalitas antara pasien sepsis dengan kondisi hipoalbuminemia yang diberikan albumin intravena dan tanpa pemberian albumin intravena serta mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap mortalitas pasien sepsis. Metode. Penelitian observasional dengan pendekatan prospektif melibatkan 75 subjek penelitian usia >18 tahun dengan sepsis disertai hipoalbuminemia (<2,5 g/dL) yang dirawat di ruangan high care unit RSUD dr. Saiful Anwar Malang selama periode 1 September 2018-31 Agustus 2019 yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok albumin dan nonalbumin. Kedua kelompok diikuti selama hospitalisasi sampai pulang atau meninggal dunia. Perbedaan mortalitas antara kedua kelompok dianalisis dengan uji bivariat chi square. Faktor yang paling berpengaruh terhadap mortalitas dianalisis dengan uji multivariat regresi logistik berganda. Hasil. Didapatkan 39 orang (52%) dari kelompok albumin dan 36 orang (48%) dari kelompok non albumin. Perbedaan jumlah mortalitas antara kelompok albumin dan nonalbumin {25 (64,1%) vs. 16 (44,4%) yang mana perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik dengan nilai OR 2 (p=0,138}. Faktor yang berpengaruh terhadap mortalitas antara lain: skor SOFA (OR 34,27, p<0,001), nilai MAP (OR 8, p<0,001), kondisi syok septik (OR 4,31, p=0,03), diabetes melitus (OR 0,28, p=0,009), kondisi gagal nafas (OR 8,02, p<0,001), penurunan kesadaran (OR 64,75, p<0,001), gagal kardiovaskular (OR 6, p<0,001), dan kondisi gagal hematologi (OR 3,05, p=0,027). Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap mortalitas pasien sepsis adalah penurunan kesadaran (OR 2,67, p=0,001). Simpulan. Pemberian transfusi albumin tidak memberikan perbedaan bermakna terhadap kejadian mortalitas pada pasien sepsis dengan kondisi hipoalbuminemia. Faktor yang paling berpengaruh terhadap mortalitas pasien sepsis adalah kondisi penurunan kesadaran.