“…10 Beberapa wilayah juga melaporkan bahwa masih ditemukan positif antigenaemia pada siswa pada saat evaluasi TAS, baik yang nilainya di bawah cut of point (lulus TAS) maupun yang melebihi cut of point (gagal), di Kabupaten Agam Sumatera Barat TAS-1 (B. malayi), 11 dan di negara lain seperti Bangladesh ditemukan positif pada wilayah endemis tinggi (W. bancrofti). 12 Faktor yang mempengaruhi terjadinya penularan kembali LF (re-transmission) pada wilayah yang telah menyelesaikan POPM diantaranya adalah cakupan POPM yang rendah, 13,14,15,16 penolakan masyarakat karena reaksi efek obat, 17 metode surveilans, lingkungan (agen, vektor, dan reservoar), 18,19,20 faktor sosial demografi, serta perilaku masyarakat (perilaku berisiko dan kepatuhan minum obat). 20,21,22 Burgert-Bucker et al melaporkan bahwa terdapat hubungan yang potensial antara kegagalan pengobatan LF dengan kepadatan penduduk, pengobatan dengan Diethylcarbamazine Citrate (DEC)-Albendazole, POPM 6 tahun atau lebih, terkait pula dengan faktor lingkungan yaitu geografis, curah hujan lebih tinggi, serta indeks vegetasi yang tinggi.…”