Pada tahun 2021, Puskesmas Pamarican memiliki kasus TB paru tertinggi kedua di Kabupaten Ciamis. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor determinan kasus TB paru di wilayah kerja Puskesmas Pamarican. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Populasi kasus adalah semua pasien di Puskesmas Pamarican tahun 2021 hingga Juli tahun 2022 yang terkonfirmasi TB paru BTA (+) dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pamarican yaitu 34 orang. Sedangkan kelompok kontrol adalah semua pasien di Puskesmas Pamarican tahun 2021 hingga Juli tahun 2022 yang dinyatakan negatif TB paru yaitu 416 orang. Sampel kasus ditentukan dengan teknik total sampling. Sedangkan, sampel kontrol ditentukan dengan teknik purposive sampling. 1 kasus berbanding dengan 2 kontrol sehingga besar sampel kasus sebanyak 34 orang dan sampel kontrol sebanyak 68 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner, observasi menggunakan lembar observasi serta pengukuran langsung menggunakan rollmeter. Data dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan fisher exact, serta multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan 2 variabel yang terbukti memiliki hubungan signifikan dengan kejadian TB paru yaitu status perkawinan (p = 0,038; OR = 2,774, 95% CI: 1,038-7,414), penyakit komorbid (p = 0,006; OR = 6,667; 95% CI: 1,640 – 27,107). Analisis multivariat menunjukkan hasil yaitu penyakit komorbid menjadi variabel yang paling berhubungan dengan TB paru, dimana OR sebesar 5,302 (95% CI: 1,215 – 23,146). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Dinas Kesehatan/Puskesmas Pamarican untuk terus melakukan pemantauan dan pengendalian penyakit komorbid yaitu DM yang menjadi faktor risiko penularan TB.