“…Studi mengatakan bahwa tingkat pengetahuan dokter gigi umum mengenai gangguan STM di Jakarta hanya sebesar 25%. 5 Apabila intervensi yang layak dan perawatan yang benar tidak segera dilakukan, akan timbul masalah yang lebih serius yang mungkin bersifat irreversibel, memerlukan biaya yang mahal, masalah teknis yang lebih sulit, dan penderitaan pasien yang lebih parah. 6 Etiologi dan patofisiologi gangguan STM adalah multifaktorial dan kompleks, artinya dapat terjadi karena beberapa faktor seperti trauma, stres, kebiasaan parafungsional, faktor psikologi, keturunan, dan oklusi.…”