Pada dasarnya motor brusless DC (BLDC) atau yang biasa juga disebut permanent magnet synchronous motor (PMSM) menggunakan hall-sensor untuk mengetahui posisi dan kecepatan dari motor tersebut. Data nilai arus (I) dan tegangan (V) pada pemodelan dasar dari motor BLDC sebagai masukan dari metode sliding mode observer (SMO). Metode sensorless yang didasarkan pada SMO diajukan untuk menggantikan perangkat hall-sensor untuk mengestimasi posisi rotor dan kecepatan motor BLDC. Pengujian akan dilakukan menggunakan aplikasi power simulator (PSim). Untuk mendapatkan error estimasi kecepatan pengujian dilakukan dengan membandingkan kecepatan aktual dengan kecepatan estimasi. Pengujian dilakukan dengan dua (2) nilai kecepatan yang berbeda yaitu sebesar 1000 r/min dan 1200 r/min dan dua (2) beban mekanik yang berbeda yaitu sebesar 0.1 Nm dan 0.5 Nm. Hasil dari simulasi yang telah dilakukan dengan kecepatan motor BLDC sebesar 1000 r/min dan beban mekanik sebesar 0.1 Nm, didapatkan nilai error estimasi kecepatan sebesar 6,7%, dengan kecepatan sebesar 1000 r/min dan beban sebesar 0.5 Nm, didapatkan nilai error estimasi sebesar 7,2%, dengan kecepatan motor sebesar 1200 r/min dan beban sebesar 0.1 Nm, didapatkan nilai error estimasi sebesar 9,5%, dengan kecepatan motor sebesar 1200 r/min dan beban sebesar 0.5 Nm, didapatkan nilai error estimasi sebesar 9,8%. Dari pengujian tersebut membuktikan sliding mode observer dapat bekerja dengan baik karena nilai error estimasi kurang dari 10% dan merupakan metode yang robust
PENDAHULUANMotor Brushless DC (BLDC) pada kondisi lain juga biasa disebut motor sinkron atau Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) memiliki beberapa kelebihan diantaranya efisiensi yang tinggi, keandalan yang tinggi, kepresisian dan kecepatan yang juga tinggi. Oleh karena itu, pada saat ini banyak dari perusahaan bidang industri yang menggunakan motor BLDC dikarenakan manfaat kelebihannya yang cukup baik (Liang, Li, & Qu, 2017). Namun, untuk beberapa kondisi motor BLDC tidak cukup handal ketika digunakan secara jangka panjang, dan juga motor BLDC mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan motor elektrik lainnya (Topal, Iskender, & Genc, 2019). Motor BLDC pada umumnya terdiri dari konstruksi tiga fase, dengan tiga magnet kumparan listrik yang terletak di stator, dan dinyalakan sesuai dengan enam transistor MOSFET yang berbeda (Chang, Lin, & Yu, Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant