Penurunan fungsi waduk Sutami yang berupa sedimentasi intensif dalam kurun waktu 2013-2019 perlu dilakukan upaya identifikasi dan monitoring. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh yang bertujuan untuk menganalisis dinamika sedimentasi perairan berdasarkan kedalaman relatif air dan tingkat kekeruhan air di waduk Sutami pada musim kemarau tahun 2013-2019. Citra satelit Landsat 8 OLI diolah untuk mendapat nilai Relative Water Depth (RWD) dan Normalized Difference Turbidity Index (NDTI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2013 hingga tahun 2019, kenampakan air keruh cenderung teridentifikasi di bagian timur waduk yang juga merupakan inlet waduk Sutami. Analisis kedalaman relatif air dilakukan untuk mengetahui dampak sedimentasi terhadap perubahan kedalaman perairan. Tingkat kekeruhan dan kedalaman relatif perairan tidak berhubungan langsung yang kuat secara statistik. Semakin keruh suatu perairan, maka belum tentu kedalaman relatif pada perairan tersebut menjadi semakin dangkal. Proses sedimentasi perairan di waduk Sutami yang terjadi pada tahun 2013-2019 menunjukkan bahwa proses tersebut dipengaruhi oleh tingkat kekeruhan.