Data hujan adalah salah satu komponen penting dalam kegiatan penelitian, perencanaan maupun pengelolaan sumber daya air. Pengaruh variabilitas curah hujan secara spasial dan temporal pada permodelan limpasan hujan telah lama menjadi perhatian dari ahli hidrologi dan menjadi sumber kesalahan utama pada analisis debit (Emmanuel et al 2015). Salah satu cara untuk mengakomodir sebaran secara spasial hujan adalah melakukan analisis hujan rerata wilayah. Metode yang sering dimanfaatkan dalam analisis hujan wilayah adalah Metode Rerata Aritmatik, Isohyet dan Thiessen. Tujuan dari penelitian ini adalah malakukan analisis pengaruh sebaran spasial hujan pada penentuan metode hujan wilayah Thiessen dan Isohyet di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang masuk dalam DKI Jakarta. Analisis sebaran spasial dilakukan pada beberapa periode hujan yang terjadi pada tanggal 2 Februari 2007, 23 Februari 2014, 1 Januari 2020, dan 25 Februari 2020 di DAS tersebut. Analisis hujan wilayah Metode Thiessen dan Isohyet dipilih penelitian ini. Visualisasi dan analisis hujan wilayah dilakukan dengan bantuan Arc GIS. Pengaruh penggunaan dua metode hujan wilayah selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis banjir dengan bantuan model hujan aliran WinTR 20. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pemilihan metode hujan wilayah harus dilakukan berdasarkan visualisasi distribusi hujan, jika hujan terkonsentrasi pada satu wilayah maka Metode Isohyet menghasilkan analisis yang lebih merepresentasikan kondisi aktual dengan perbedaan debit banjir yang dihasilkan dengan Metode Thiessen hingga 29%, sedangkan jika hujan tersebar merata di seluruh wilayah, maka Thiesen dan Isohyet menghasilkan perbedaan debit rencana ≤ 5%.