Laut Banda termasuk jalur Arlindo bagian timur, sebagai reservoir sementara massa air, dan merupakan wilayah Upwelling yang bervariasi secara musiman tergantung dari arah musim. Penelitian ini merupakan bagian dari Ekspedisi Jala Citra 2-2022 Banda yang bertujuan untuk mengkaji stratifikasi massa air di Laut Banda. Proses sampling menggunakan CTD Rosette pada 6 Stasiun pengamatan yang meliputi data suhu, salinitas dan densitas. Analisa stratifikasi massa air untuk melihat pelapisan massa air, sedangkan analisa lapisan Gumbar (Core Layers), analisis isopiknal dan analisis diagram TS untuk analisa struktur massa air. Hasil penelitian menunjukan variasi suhu, salinitas dan densitas cukup besar di lapisan permukaan. Pada lapisan termoklin ditemukan massa air dengan salinitas maksimum (Smax) mencapai 34,79 Psu, kisaran suhu 17,09-23 0 C dengan isopiknal 23,99-25,45 Kg/m 3 yang berada di kedalaman 106-187 m. Pada lapisan bawah termoklin ditemukan massa air dengan salinitas maksimum (S max ) mencapai 34,81 Psu, kisaran suhu 8,67-12,79 0 C dan isopiknal 26,41-27,01 Kg/m 3 dengan kedalaman 230-402 m. Salinitas minimum (S min ) berada pada isopiknal 26,11-26,56 Kg/m 3 dengan salinitas mencapai 34,36 Psu di kedalaman 234-324 m dengan kisaran suhu 10,60-12,58 0 C. Lapisan dalam ditemukan massa air dengan kisaran salinitas 33,48-34,74 Psu yang berada di kedalaman 674-1000 m dengan kisaran suhu 4,59-6,94 0 C serta isopiknal >27 Kg/m 3 . Massa air lapisan termoklin yang memiliki Smax diyakini adalah massa air NPSW. Pada lapisan bawah termoklin merupakan karakter dari massa air SPLTW (Smax) sedangkan massa air yang memiliki Smin adalah massa air NPIW. Pada lapisan yang lebih dalam merupakan karakter dari massa air AAIW.