Soal cerita matematika merupakan bentuk soal yang melatih pemahaman berhitung dan membaca. Evaluasi akan menjadi tidak efektif jika penggunaan bahasa dalam soal cerita matematika kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang penggunaan bahasa dalam soal cerita pada naskah Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Tengah Semester (PTS) mata pelajaran Matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Sumber data didapatkan dari naskah soal PAS dan PTS Matematika yang digunakan oleh sekolah dasar di Garut. Jumlah seluruh naskah ada 36 naskah dengan jumlah butir soal yang merentang dari tahun pelajaran 2017-2018 sampai 2022-2023 sebanyak 1020 soal. Penganalisisan dilakukan pada soal cerita yang tersebar pada lima tipe jenis soal, yakni soal pilihan ganda, soal pilihan ganda analisis kasus, betul-salah, menjodohkan, dan soal uraian. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa terdapat ketidaktepatan dalam penggunaan bahasa soal cerita matematika dengan persentase yang variatif. Untuk ketidakgramatikalan berjumlah 31 persen, ketidaktepatan diksi 25 persen, ketidakhematan 15 persen, ketidakparalelan 6 persen, dan ketidaklogisan 22 persen.
Math story problems are a form of problem that trains counting and reading comprehension. The evaluation will be ineffective if the use of language in the math story problems is flawed. This study aimed to get an overview of the use of language in the Math story problems in Final and Mid Semester Assessment manuscripts. This study used a qualitative approach with an analytic descriptive method. The data was obtained from the mathematics assessment question texts used by elementary schools in Garut, with 36 manuscripts comprising 1020 questions spanning from 2017-2018 to 2022-2023 academic years. The analysis was carried out on the language problems in the story problems question types used in the multiple choices, case analysis multiple choices, true-false, matching, and essay questions. Based on the analysis, there were inaccuracies in the use of the language with varying percentages. Thirty-one percent of the data are ungrammatical, 25 percent use incorrect diction, 15 percent are ineffective, 6 percent are non-parallel, and 22 percent are illogical.