Seed Collection Time Effect on the Germination Rate and Growth of Rubber Tree Rootstock

Abstract

The bud-grafting method is the most economical technique of Hevea brasiliensis propagation. This technique requires rootstock and scion. The high rootstock demand for the replanting program drives the seeds' suppliers to collect assorted seeds from cultivated fields, lead to a high variation in the germination rate. The time from seed dehiscent to seeding was hypothesized to be crucial inflicting an inconsistency in the germination rate and seedling rootstock growth. This present study used rubber seeds of the GT1 clone which were laid under trees' shading to mimic the natural environment. Five laying periods were applied i.e., P0 (directly germinated, control), P1 (laid for one week), P2 (laid for two weeks), P3 (laid for three weeks), and P4 (laid for four weeks). Our study implied that the direct sowing after dehiscent was the best way to attain a high germination rate (GR) (51.67%) while delaying seed sowing for one week reduced the GR up to 22.04%. The longer delaying in P2, P3, and P4 did not show significant differences among them which were 13.33%, 1.19%, and 4.35% respectively. However, the seedling showed a similar growth rate including root/shoot ratio regardless of the laying period treatment. The necessity of establishing seed gardens for rootstock was highlighted in which the harvesting of the seeds could be controlled.

Perbandingan Karakteristik Fisik Dan Viabilitas Benih Karet Klon Pb 260 Dari Dua Umur Tanaman Berbeda Yang Mengalami Gugur Daun Berkepanjangan

“…Perbanyakan bahan tanam karet saat ini umumnya dilakukan dengan cara okulasi (budding) yang membutuhkan dua komponen yaitu batang atas/mata tunas (scion) dan batang bawah (rootstock). Batang atas dipilih dari klon-klon yang memiliki potensi produksi tinggi dan tahan penyakit, sedangkan batang bawah dipilih yang memiliki sistem perakaran yang baik (Junaidi et al, 2021). Ketersediaan batang bawah sangat ditentukan oleh ketersediaan benih.…”

“…Pada periode ini, jumlah benih yang dihasilkan lebih sedikit dan kemungkinan kualitasnya juga lebih rendah. Selain itu, lama benih berada di lapangan juga berpengaruh terhadap kesegaran dan viabilitas karena benih karet yang tergolong rekalsitran dimana viabilitas, dalam hal ini dicerminkan dengan nilai kesegaran, cepat menurun (Junaidi et al, 2021). Oleh sebab itu, benih karet perlu dikelola secara cepat dan tepat hingga ditanam di lahan pembibitan batang bawah (Sakhibun dan Husin, 1990).…”

“…Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa dibanding minggu pertama, persentase benih berkecambah mengalami peningkatan pada minggu kedua kemudian kembali menurun pada minggu ketiga (Tabel 2). Pola yang sama juga dilaporkan oleh Junaidi et al (2021) yang mengamati perkecambahan benih pada klon GT 1. Menurut Bewley et al (2013), perkecambahan dimulai dengan tiga fase yaitu: 1) penyerapan air oleh benih karena perbedaan potensial air dengan aktivitas metabolisme rendah, 2) aktivitas metabolisme tinggi namun tidak terdapat variasi berat benih, dan 3) pemanjangan radikula dan penambahan bobot benih.…”

Clonal variations in seed characters and germination in Hevea brasiliensis

“…The germination beds were watered daily. The percentage of seeds that germinated was counted after two weeks (Junaidi et al, 2021).…”