Segmentasi Citra Tulisan Tangan Aksara Bali Berbasis Proyeksi Vertikal Dan Horisontal

Abstract

AbstrakSalah satu kekayaan budaya kita yang hampir punah adalah aksara Bali PENDAHULUANAksara Bali merupakan sarana yang vital untuk dapat lebih mengenal budaya Bali secara mendalam, karena aksara Bali berfungsi sebagai sarana untuk menuliskan berbagai macam masalah keagamaan, adat-istiadat, sastra dan sebagainya. Tanpa mengenal dan mampu membaca serta menulis aksara Bali, sulit diharapkan seseorang akan mampu memahami informasi yang tersimpan dalam naskah-naskah yang berhuruf Bali. Banyak terdapat dokumen sejarah, kesusastraan kuno dan dokumen lainnya yang ditulis dengan aksara Bali [1]. Menulis dalam aksara Bali memerlukan keahlian khusus karena kebiasaan kita yang menggunakan dan menulis dalam huruf latin. Aksara Bali yang merupakan jenis aksara alfasilabis yaitu aksara segmental yang didasarkan pada konsonan dengan notasi vokal yang diwajibkan tapi bersifat sekunder juga menjadi kendala dalam penggunaan aksara Bali.Salah satu kekayaan budaya kita yang hampir punah adalah aksara Bali.Keadaannya memang sangat sulit.Penggunanya semakin jarang dan lingkup pemakaiannya semakin sempit.Kita semua tahu, banyak faktor yang menyebabkannya.Pustaka leluhur semakin ditinggalkan.Aksara Bali menjadi kian miskin dan rapuh, karena tidak sempat berkembang.Akibatnya menjadi sulit mengakomodasikan pemikiran-pemikiran baru menggunakan aksara Bali.Pada tingkatan dasar, pengenalan aksara Bali dalam kurikulum

Representasi Morfem Dalam Grafem Aksara Bali Pada Kamus Bali-Indonesia Beraksara Latin Dan Bali Tahun 2016

“…Sejalan dengan penelitian yang peneliti lakukan, peneliti menemukan beberapa kajian serupa yang sebelumnya sudah pernah diterapkan terkait sistem tulis dan konsep grafem yaitu, penelitian pertama oleh (Sunarya et al, 2015) mengkaji terkait segmentasi pada citra dokumen tulisan tangan aksara Bali dengan metode pengembangan perangkat lunak SDLC (System Development Life Cycle) pendekatan Waterfall. Penelitian kedua oleh (Burhanuddin, 2019) mengkaji terkait sistem keberaksaraan dalam bahasa Sumbawa (BS), yaitu mencakup sistem bunyi (fonem); sistem grafem (huruf); serta distribusi fonem.…”

“…Kelima kajian tersebut mengkaji tentang sistem tulis dan juga mengkaji konsep grafem yang menjadi kesamaan penelitian ini. Namun dibalik kesamaan tersebut terdapat perbedaan dengan penelitian ini, yaitu (Sunarya et al, 2015) fokus kajiannya pada aspek segmentasi pada citra dokumen tulisan tangan aksara Bali dengan metode pengembangan perangkat lunak kemudian pada kajian (Burhanuddin, 2019) fokus kajiannya pada sistem keberaksaraan dalam bahasa Sumbawa, yaitu mencakup sistem bunyi (fonem); sistem grafem (huruf); serta distribusi fonem. Pada kajian (Aranta et al, 2020), kajiannya lebih mengarah pada transliterasi Aksara Bima menjadi huruf latin yang sesuai dengan aturan penulisan kemudian (Ilham & Rochmawati, 2020) kajiannya pada aspek pengenalan tulisan tangan aksara jawa dengan benar dan pada kajian yang dilakukan oleh (Sukreni Riawati et al, 2021) merupakan kajian yang memiliki kemiripan yang cukup signifikan dengan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu sama-sama meneliti pada sistem tulis aksara Bali.…”