[ID] Indonesia merupakan negara dengan resiko gempa tinggi, hal ini diakibatkan oleh pertemuan lempeng-lempeng tektonik utama dan lempeng kecil lainnya yang mengelilingi Indonesia. Setiap wilayah indonesia memiliki tingkat resiko gempa yang berbeda-beda, mulai dari resiko gempa rendah hingga resiko gempa tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan respons dan kinerja struktur suatu bangunan gedung di beberapa wilayah yang mewakili tingkat resiko gempa rendah hingga tinggi. Adapun wilayah-wilayah yang ditinjau dalam penelitian ini yaitu wilayah Pontianak, Palembang, Jakarta, Bandar Lampung, dan Palu. Analisis dilakukan pada bangunan beton bertulang empat lantai dengan dinding geser dengan menggunakan bantuan program SAP 2000 guna mendapatkan repons dan kinerja struktur. Hasil respons struktur dari penelitian menunjukkan nilai simpangan lateral lantai dari yang terbesar hingga terkecil yaitu dimulai dari wilayah Palu, Bandar Lampung, Jakarta, Palembang, dan Pontianak. Wilayah Palu memiliki nilai simpangan lateral lantai yang terbesar yaitu 23,745 mm dan 23,690 mm untuk arah X dan Y sedangkan wilayah Pontianak memiliki nilai simpangan lateral lantai terkecil dengan besar simpangan lateral 7,571 mm dan 7,439 mm untuk arah X dan Y. Berdasarkan analisis pushover didapatkan level kinerja struktur memiliki level kinerja B untuk Wilayah Palu dan IO untuk wilayah lainnya.
[EN] Indonesia is a country with a high risk of earthquake due to the meeting of the main tectonic plates and other small plates that surround Indonesia. Each area in this country has a different level of earthquake risk, ranging from low to high earthquake risk. This study aims to compare the response and structural performance of buildings in some areas with low to high earthquake risk levels. The areas covered Pontianak, Palembang, Jakarta, Bandar Lampung, and Palu. The analysis was carried out on a four-story reinforced concrete with shear walls using the SAP 2000 program to obtain the response and performance of the building structure. The results of the structural response showed the value of the floor lateral deviation from the largest to the smallest, starting from Palu, Bandar Lampung, Jakarta, Palembang, and Pontianak. Pulu has the largest floor lateral deviation values of 23.745 mm and 23.690 mm for the X and Y directions, while Pontianak has the smallest floor lateral deviation values of 7.571 mm and 7.439 mm for the X and Y directions. Based on the pushover analysis, the structure has a performance level of B for Palu areas and IO for other areas.