Seksualitas Ibu Postpartum dengan Riwayat Persalinan Rupture Perineum : Studi Fenomenologi

Abstract

Pendahuluan, proses persalinan dapat menyebabkan perubahan yang signifikan dalam kehidupan seorang perempuan. Perubahan yang terjadi tidak hanya perubahan fisik tetapi juga perubahan emosional. Perubahan ini dapat berdampak pada seksualitas seorang perempuan. Rupture perineum yang terjadi saat persalinan dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dasar panggul sehingga hal ini dapat mempengaruhi fungsi seksual ibu postpartum. Tujuan, penelitian ini untuk mendapatkan gambaran kondisi seksual ibu postpartum dengan riwayat persalinan rupture perineum. Metode, penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Wawancara semi structured digunakan untuk mewawancarai 9 ibu postpartum 1-3 bulan sebagai informan utama serta 3 suami sebagai informan pendukung. Rekruitmen informan menggunakan strategi purposive sampling. Penelitian ini memunculkan 3 tema yaitu “mengalami dysfungsi seksual”, “tidak mengalami dysfungsi seksual”, dan “hambatan dalam mengakses pelayanan kebidanan”. Kesimpulan, diharapkan bidan mampu meminimalkan kejadian rupture perineum serta mampu memberikan pendampingan secara komprehensif pada ibu postpartum dengan riwayat rupture perineum.
 Kata kunci : seksualitas, rupture perineum, postpartum

Exploratory Study of Patterns of Post Partum Maternal Sexuality

“…Seksualitas pada ibu postpartum merupakan permasalahan yang penting, namun masyarakat masih menganggap sebagai hal yang tabu sehingga permasalahan seksual pada ibu postpartum masih belum terselesaikan. Hanya sebagian kecil perempuan yang mengalami permasalahan seksual mencari saran atau pengobatan pada profesional kesehatan untuk masalah seksual mereka [5], [13], [14].…”

“…Penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 menyebutkan bahwa ruptur perineum dapat menyebabkan permasalahan seksual pada ibu postpartum. Namun tidak ada ibu postpartum dengan riwayat ruptur perineum yang datang ke pelayanan kebidanan untuk berkonsultasi mengenai keluhannya, hal ini dipengaruhi oleh budaya dan pemahaman [14].…”

“…Enam minggu adalah waktu dimana rahim telah kembali pada ukuran sebelum hamil. Pengecilan rahim adalah perubahan fisik utama pasca persalinan [14], [17], [19].…”

“…Terbentuknya jaringan baru pada luka episiotomi menyebabkan rasa nyeri dan sensitifnya organ reproduksi pada ibu nifas. Gangguan seperti ini disebut dyspareunia atau rasa nyeri saat berhubungan seksual [14], [21], [23].…”

“…Menurut penelitian terdahulu pada tahun 2020, ruptur perineum dapat menyebabkan permasalahan seksual pada ibu postpartum. Namun banyak ibu postpartum yang tidak memeriksakan diri ataupun berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan mengenai hal ini yang diakibatkan karena membicarakan mengenai seksualitas masih dianggap menjadi hal yang tabu [14].…”