ABSTRAKPenelitian pengaruh media kultivasi, pH dan suhu inkubasi terhadap produksi enzim selulase-kompleks dari Pycnoporus sp. FORDACC-03452 dan Phlebiopsis sp. FORDACC-02482 yang ditumbuhkan di media dedak padi dan tongkol jagung dengan metode kultur padat pada variasi pH 4-7 dan suhu 30°C-45°C, telah dilakukan. Hasil memperlihatkan bahwa media dedak padi cenderung menginduksi produksi endo-β-1,4-glukanase dan selobiohidrolase, sedangkan media tongkol jagung menginduksi produksi β-glukosidase. Namun, campuran kedua substrat tersebut tidak menghasilkan aktivitas selulase yang lebih baik. Selulase-kompleks yang dihasilkan Pycnoporus sp. menunjukkan aktivitas lebih baik dibandingkan dengan yang diproduksi Phlebiopsis sp. Filtrat kasar Pycnoporus sp. menunjukkan aktivitas-spesifik endo-β-1,4-glukanase optimum pada pH 6, suhu 35°C (0,403 ± 0,010 IU/mg); selobiohidrolase pada pH 6, suhu 40°C (0,540 ± 0,020 IU/mg); dan β -glukosidase pada pH 4, suhu 30°C (0,022±0,001 IU/mg). Sementara, Phlebiopsis sp. menunjukkan aktivitas-spesifik endo-β-1,4-glukanase optimum pada pH 6, suhu 35°C (0,202 ± 0,005 IU/mg); selobiohidrolase pada pH 4, suhu 45°C (0,180 ± 0,002 IU/mg); dan β-glukosidase pada pH 6, suhu 45°C (0,007 ± 0,001 IU/mg). Rendahnya aktivitas β-glukosidase menyebabkan selulase-kompleks dari penelitian ini belum dapat menghidrolisis limbah lignoselulosa dengan sempurna dan kadar glukosa yang diperoleh masih rendah. Oleh karena itu, optimasi produksi selulasekompleks dari Pycnoporus sp. dan Phlebiopsis sp. masih perlu diteliti lebih lanjut.