Penelitian ini mengulas pola hubungan patron-klien di antara masyarakat nelayan Muarareja Kota Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan dengan memperdalam pemahaman tentang bagaimana relasi patron-klien dapat meningkatkan ekonomi, serta dampak dari falsafah banteng loreng binoncengan dan modal sosial dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Muarareja Kota Tegal. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dan kajian teori modal sosial milik Bourdieu sebagai alat analisis untuk mengeksplorasi konteks relasi patron-klien di Muarareja. Penelitian ini melibatkan nelayan juragan, bakul ikan, dan nelayan ABK/anak buah kapal sebagai subjek penelitian, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial yang kuat di antara nelayan dan bakul ikan di Muarareja memiliki peran krusial dalam dinamika ekonomi mereka, memfasilitasi akses terhadap modal yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan mendesak. Selain itu, relasi patron-klien yang didasarkan pada falsafah banteng loreng binoncengan memberikan kontribusi signifikan dalam membangun jaringan sosial yang kuat, dengan dampak positif ekonomi dan sosial bagi kedua belah pihak. Sehingga, melalui nilai-nilai tersebut, nelayan dapat memperkuat kerja sama yang berkelanjutan dan adil, serta meningkatkan kesejahteraan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang kompleks. Rekomendasi praktis atas temuan penelitian ini mencakup perlunya pendirian pusat pelatihan bagi nelayan dan kelompok usaha bersama guna memperkuat solidaritas.