Tingginya kadar glukosa darah menyebabkan tubuh mengalami penurunan sistem imunitas sehingga terjadi gangguan pada skin barrier serta vaskularisasi yang buruk. Penyebaran abses pada daerah rongga mulut diakibatkan dari tingginya virulensi bakteri yang bisa berkembang secara luas ke segala arah, ketahanan jaringan yang lemah dan rusak serta kadar glukosa yang tidak terkontrol. Dan sebaliknya respon inflamasi pada pasien dengan abses orofasial dapat menyebabkan hiperglikemia. Tujuan: Menjelaskan kasus mengenai intervensi pengelolaan pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan luka abses di labio superior sinistra. Metode: penelitian ini dimuat dalam bentuk Case Report. Dilaksanakan disalah satu Rumah Sakit Kabupaten Sumedang pada tanggal 21 – 25 Juni 2023. Subjek dalam penelitian ini seorang dengan masalah keperawatan ketidakstabilan kadar gula darah pada luka abses bibir kiri atas. Hasil: Hasil penelitian menunjukan setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5 hari mengenai manajemen hiperglikemia dengan memonitor kadar glukosa darah bahwa gula darah masih mengalami ketidakstabilan. Untuk kondisi luka masih mengalami peradangan dan terdapat push, warna kulit merah muda. Kesimpulan: Peneliti menyimpulkan bahwa ketidakstabilan kadar glukosa bisa menyebabkan terhambatnya penyembuhan luka dan respon inflamasi akan membuat kadar glukosa darah meningkat sehingga penatalaksanaan nya harus dilakukan secara bersamaan serta factor kepatuhan pasien terhadap pengobatan sangat penting untuk diperhatikan.