2013
DOI: 10.22146/kawistara.5218
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Seni Dolalak Purworejo Jawa Tengah: Peran Perempuan Dan Pengaruh Islam Dalam Seni Pertunjukan

Abstract: The role of women artists in the performing arts, also within the arts as well as the other broader life, inIndonesia, seems to be strengthening in recent years. It doesn’t mean that it is a new issue, of course. Butperhaps it happened since Indonesia experiencing and witnessing a great change of mainstream withinit self since 1998; this issue, as well as the other critical issues gaining a more free momentum and spaceof expression. Of course, this still needs further scrutinization. The superiority of women i… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…Perempuan modern harus mampu mandiri, dinamis, kreatif, penuh inisiatif, dan profesional di sektor publik, termasuk dalam profesi seni. Meski demikian, bukan berarti perempuan harus meninggalkan sosok keibuan yang penuh perhatian, kasih sayang, lembut, hormat, etis, dan bermartabat tinggi (Santosa et al, 2013). Menyikapi pendapat negatif semacam itu, dalam bukunya, Hubeis (2010. p.109) menyatakan bahwa komentar yang menyatakan bahwa "perempuan boleh bekerja asal jangan melupakan kodratnya sebagai wanita; perempuan boleh berkarir asal rumah tangganya tidak tercecer, dsb."…”
Section: Persepsi Masyarakat Terhadap Dalang Perempuanunclassified
“…Perempuan modern harus mampu mandiri, dinamis, kreatif, penuh inisiatif, dan profesional di sektor publik, termasuk dalam profesi seni. Meski demikian, bukan berarti perempuan harus meninggalkan sosok keibuan yang penuh perhatian, kasih sayang, lembut, hormat, etis, dan bermartabat tinggi (Santosa et al, 2013). Menyikapi pendapat negatif semacam itu, dalam bukunya, Hubeis (2010. p.109) menyatakan bahwa komentar yang menyatakan bahwa "perempuan boleh bekerja asal jangan melupakan kodratnya sebagai wanita; perempuan boleh berkarir asal rumah tangganya tidak tercecer, dsb."…”
Section: Persepsi Masyarakat Terhadap Dalang Perempuanunclassified
“…3 No. 4 (Desember 2023) Made Wahyu Arya Wisesa Tabuh Kreasi Pepanggulan Blahmanukan p 428 -436 (Santosa, 2019). Ansambel itu menggunakan gong kuna sebagai instrumentasinya dan lagu-lagu klasik diganti dengan lagu-lagu ciptaan baru sebagai ekspresi eksplosif pada saat itu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir mulai bermunculan perempuan-perempuan yang mengambil andil penting di tengah lapangan (Imam, 2019(Imam, , 2020. Kemunculan perempuan dalam ranah strategis diperkirakan mulai muncul sejak tahun 1998, hal ini selaras dengan mencuatnya isu-isu kritis yang lain; kehadiran perempuan dalam seni juga mendapatkan momentum dan ruang ekspresi yang relatif lebih bebas (Santosa, Haryono and Soedarsono, 2013) (Zhu, 2011), baik dalam ranah politik (Nimrah and Sakaria, 2015;Gordon, 2016), ruang kerja (Khotimah, 2009), maupun sosio-kultural (Weller, 2006;Cullinan, 2020) Sebagaimana sebuah karya seni, estetika menjadi elemen penting di dalamnya (Tatarkiewicz, 1974;Stecker, 2007;Carrol, 2008;Iseminger, 2018 Di lain waktu, anak perempuan menonton video yang sama dengan didampingi ayahnya.…”
Section: Pengantarunclassified