ABSTRAKColletotrichum spp. sebagai penyebab penyakit antraknosa merupakan salah satu faktor pembatas produksi pepaya (Carica papaya). Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi spesies Colletotrichum spp. dari berbagai bagian tanaman pepaya yang menunjukkan gejala antraknosa. Sebanyak 20 galur Colletotrichum spp. berhasil diisolasi, selanjutnya dilakukan pengelompokkan menjadi 3 tipe morfologi berdasarkan kemiripan koloni dan bentuk konidia. Sebanyak 12 galur dari kelompok I dan 3 galur dari kelompok II diidentifikasi sebagai C. gloeosporioides sensu lato berdasarkan morfologi koloni dan bentuk konidia silinder yang kedua ujungnya membulat. Sementara itu 1 galur dari kelompok II secara molekuler diidentifikasi sebagai C. magnum. Empat galur dari kelompok III dengan bentuk konidia melengkung dan berujung runcing, serta membentuk setae pada medium buatan diidentifikasi secara molekuler sebagai C. truncatum. C. gloeosporioides ditemukan pada batang, tangkai daun, dan buah. C. magnum dan C. truncatum masing-masing ditemukan pada tangkai daun dan buah. Selain karakter morfologi dan molekuler, perbedaan respons pertumbuhan koloni terhadap suhu dapat digunakan untuk mengonfirmasi spesies Colletotrichum tersebut. Keberadaan Colletotrichum yang menginfeksi pada bagian batang dan tangkai daun pepaya di pertanaman dan temuan spesies C. magnum dan C. truncatum pada tanaman ini merupakan laporan pertama di Indonesia.Kata kunci: C. gloeosporioides, C. magnum, C. truncatum, morfologi, molekuler ABSTRACT Colletotrichum spp. is known as the causal agent of anthracnose and considered as an important limiting factors on papaya production. The objective of this study was to determine the species of Colletotrichum spp. from various plant parts of papaya (Carica papaya) showing anthracnose symptom. Twenty isolates of Colletotrichum spp. was isolated and were grouped into 3 morphological groups based on colony similarity, conidial morphology, and setae formation. A total of 12 isolates of group I and 3 isolates of group II were identified morphologically as C. gloeosporioides sensu lato based on cylindrical conidia with rounded on both ends and colony morphology. Meanwhile, 1 isolate of group II was molecularly identified as C. magnum. Four isolates of group III with a curved and pointedend conidia, and produced setae on artificial medium were identified molecularly as C. truncatum. C. gloeosporioides was obtained on stem, leaf petiole, and fruit. C. magnum and C. truncatum were only obtained on leaf petiole and fruit, respectively. In addition to morphological and molecular characters, differences in colony growth responses to temperature can be used to distinguish the species of Colletotrichum. To our knowledge the existence of anthracnose symptom on the stems and leaf petioles of papaya in the fields and the discovery of C. magnum and C. truncatum isolated from papaya was the first report in Indonesia.