The adolescent phase is a phase of self-discovery and identity development to enter a certain social sphere. The phenomenon that occurs in this adolescent phase is that many adolescents experience depression due to self-discovery and inappropriate decision making. The lack of a place in the form of a free environment as a place to mingle with friends and get emotional support and a place of escape from a toxic environment, it requires novelty to the function of space that adjusts the mental condition of adolescents both psychologically and socially, therefore this research raises the issue of spatial sequence for depressed adolescents. The function of the space is developed with spatial elements translating the mental expression of adolescents and used as an interactive element as a form of understanding adolescents. The research method uses a descriptive method that describes literature studies collected qualitatively and quantitatively either through journals, books, articles, experiences, research results, or questionnaires. Sequence of Events as a design method translates the narrative taken through a movie montage which is converted into a spatial volume with Luigi Moretti's theory. The result of the design is the volume of space that affects the spatial experience of the narrative space formed by the montage. Narrative space uses architectural elements to translate the size and scale used to fulfill a unique and interactive spatial experience that encourages teenagers to understand their mental state well.
Keywords: adolescent depression, montage, narrative space, psychosocial
Abstrak
Fase remaja merupakan fase mencari jati diri dan mengembangkan identitas untuk masuk ke lingkup sosial tertentu. Fenomena yang terjadi pada fase remaja ini adalah banyak remaja yang mengalami depresi karena pencarian jati diri dan pengambilan keputusan yang kurang tepat. Kurangnya wadah berupa lingkungan yang bebas sebagai tempat bercengkerama bersama teman dan mendapatkan emotional support serta tempat pelarian dari lingkungan yang toxic, maka dibutuhkan kebaruan terhadap fungsi ruang yang menyesuaikan kondisi mental remaja baik secara psikis maupun sosial, karena itu penelitian ini mengangkat isu spatial sequence untuk remaja yang depresi. Fungsi ruang dikembangkan dengan elemen keruangan menerjemahkan ekpresi mental remaja dan dijadikan elemen interaktif sebagai salah satu bentuk pemahaman remaja. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif yang menjabarkan studi literatur yang dikumpulkan secara kualitatif maupun kuantitatif baik melalui jurnal, buku, artikel, pengalaman, hasil riset, atau kuisioner. Sequence of Events sebagai metode perancangan menerjemahkan narasi yang diambil melalui montase sebuah film yang diubah menjadi volume keruangan dengan teori Luigi Moretti. Hasil perancangan adalah volume ruang yang mempengaruhi pengalaman keruangan dari narrative space yang terbentuk oleh montase tersebut. Narrative space menggunakan elemen arsitektural untuk menerejemahkan ukuran dan skala yang digunakan untuk memenuhi pengalaman keruangan yang unik dan interaktif sehingga mendorong keingin remaja memahami kondisi mentalnya dengan baik.