Teknologi laminasi merupakan salah satu alternatif untuk mengkombinasikan antara bahan kayu dan non kayu menjadi produk papan. Bahan baku papan laminasi yang digunakan adalah kayu rajumas dan bambu petung. Kayu rajumas (Duabanga mollucana) memiliki kelas kuat IV-V. Bambu yang digunakan dalam pembuatan papan lamianasi harus memiliki syarat yaitu dimensi panjang, lebar, dan tebal yang dapat dikonversikan dalam bentuk papan atau balok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan fisika dan mekanika papan laminasi kombinasi dari kayu rajumas dan bambu petung serta pengaruh berat labur, tekanan kempa dan interaksinya terhadap kekuatan sifat fisika dan mekanika papan laminasi. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode eksperimen dengan rancanga percobaan faktorial dengan 2 faktor dan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka berat labur, tekanan kempa dan interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap pengujian sifat fisika tetapi berpengaruh nyata pada pengujian sifat mekanika papan laminasi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara perlakuan B1T1 dengan perlakuan B2T1 pada uji MoE dengan nilai signifikan 0,036 dan 0,033 serta pada uji MoR dengan nilai signifikan 0,001, 0,007, dan 0,035. Berdasarkan nilai sifat fisika dan mekanika maka papan laminasi kombinasi kayu rajumas dan bambu petung masuk dalam kelas III yang dapat digunakan untuk keperluan konstruksi berat terlindung.
Combination of Rajumas Wood and Petung Bamboo as a Laminated Board Product
Abstract
Lamination technology is an alternative to combine wood and non-wood materials into board products. The raw materials used for laminated boards are rajumas wood and petung bamboo. Rajumas wood (Duabanga mollucana) has a strength class IV-V. Bamboo used in the manufacture of lamianation boards must have requirements, namely length, width, and thickness dimensions that can be converted in the form of boards or blocks. This study aims to determine the physical strength and mechanics of laminated boards combined from rajumas wood and petung bamboo as well as the effect of labur weight, felt pressure and their interaction on the strength of physical properties and mechanics of laminated boards. The research method used used experimental method with factorial experimental design with 2 factors and 4 treatments with 3 replications. Based on the results of the research that has been done, the overburden weight, compression pressure and their interactions do not have a significant effect on testing the physical properties but have a significant effect on testing the mechanical properties of laminated boards. This is indicated by the significant difference between the B1T1 treatment and the B2T1 treatment in the MoE test with significant values of 0.036 and 0.033 and in the MoR test with significant values of 0.001, 0.007, and 0.035, respectively. Based on the value of physical and mechanical properties, the laminated board of a combination of rajumas wood and petung bamboo is included in class III which can be used for heavy protected construction purposes.