Pengujian Metil Merkuri (Me-Hg) dalam Matrik Biomarker menggunakan Kromatografi Gas Electron Capture Detector (GC-ECD). Merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup karena bersifat toksik, persisten, bioakumulasi dan dapat berpindah dalam jarak jauh di atmosfer. Hg dapat berupa senyawa anorganik dan organik. Salah satu senyawa merkuri organik berbahaya adalah metilmerkuri (Me-Hg). Me-Hg terbentuk dari merkuri anorganik oleh aktivitas organisme anaerob dalam sistem perairan. Pengujian Me-Hg dalam matriks biomarker dilakukan pada sampel rambut manusia, sebagai bagian dari kajian pencemaran lingkungan. Manusia terkontaminasi Hg dari berbagai sumber, namun apabila melalui jalur makanan biasanya pengujian Me-Hg ditentukan melalui pengukuran sampel rambut. Laboratorium Pusat Standardisasi Instrumen dan Kualitas Lingkungan Hidup (PSIKLH) melakukan validasi pengujian Me-Hg dalam sampel biomarker berupa rambut dengan mengadopsi metode yang dilakukan oleh Laboratorium IDEA Consultant Inc. Jepang. Kegiatan dilakukan pada bulan Mei -Desember 2022. Terdapat penggantian pelarut dari toluena menjadi dichloromethane (DCM) dan juga terdapat perlakuan awal terhadap kolom dengan penambahan Methanolic-hydrobromic acid (MeOH-HBr) 0,3 mM. Validasi dilaksanakan dengan memperhatikan aspek penentuan kurva kalibrasi, linieritas, limit deteksi metode dan limit kuantifikasi, akurasi, presisi, dan ketahanan metode. Pengujian dilakukan dengan menggunakan CRM NIMD 01 yang memiliki kisaran konsentrasi 0,563 ± 0,0705 mg/kg. Hasil validasi laboratorium PSIKLH menunjukkan limit deteksi sebesar 0,08 mg/kg, limit kuantifikasi sebesar 0,3 mg/kg, dengan nilai akurasi dan presisi memenuhi keberterimaan yang dipersyaratkan.