“…Studi tentang karakteristik WPC telah banyak dilakukan. WPC dikembangkan menggunakan berbagai jenis pasangan plastik-kayu, diantaranya; Kayu sengon-polyester (Rahman, Sudarisman, & Nugroho, 2018) kayu kelapa-resin epoksi (Poyoh, Rauf, & Lumintang, 2013) (Puja, 2010), kayu kamper-LDPE (Nurwendi et al, 2016), kayu jati-HDPE (Bootkul, Butkul, & Intarasiri, 2017) pinus-PP (Gurau & Ayrilmis, 2018), serat kulit durian (durian husk fibre)polystyrene (Chu et al, 2018), daun dan tangkai cabai-PP (Valles-Rosales, Rodríguez-Picón, Méndez-González, del Valle-Carrasco, & Alodan, 2016), serat serabut kelapa-PVC (Rimdusit, Damrongsakkul, Wongmanit, Saramas, & Tiptipakorn, 2011), limbah bongkaran konstruksi, CDW-HDPE (Hyvärinen, Ronkanen, & Kärki, 2019). Mahoni-resin polyester (Gapsari & Setyarini, 2010), mahoni-PP (Vedat, 2020).…”