Food estate merupakan program unggulan pemerintah dalam mengatasi krisis pangan akibat Covid-19. Program ini menggunakan tanah ultisol yang memiliki kesuburan rendah karena memiliki pH dan silika yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah ultisol dengan pemberian pupuk biosilika dari limbah cangkang kelapa sawit agar meningkatkan produktivitas tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 taraf perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pemberian pupuk biosilika sebanyak 0 g/polybag(S0) sebagai kontrol, 10 g/polybag (S1), 20 g/polybag (S2), 30 g/polybag (S3), dan 40 g/polybag (S4). Parameter yang diamati pada pupuk biosilika berupa uji FTIR, pada tanah ultisol berupa uji pH, P tersedia, Si tersedia, dan daya hantar listrik (DHL), sedangkan pada tanaman jagung meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering akar, bobot kering tajuk, dan serapan P. Data diolah menggunakan software IBM SPSS Statistic 25 dan dianalisis menggunakan analisis keragaman (Anova) pada taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah cangkang kelapa sawit mengandung silika sehingga dapat digunakan sebagai pupuk biosilika. Pemberian pupuk biosilika pada tanah ultisol mampu meningkatkan pH dan P tersedia sehingga meningkatkan serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan pemberian pupuk biosilika sebanyak 30 g/polybag (S3).