Tenggelamnya kapal disebabkan oleh keretakan dan kebocoran pada lambung kapal, pemantauan debit udara secara manual yang masuk menuju lambung kapal. Sistem pompa kapal memainkan peran penting dalam mengeluarkan udara dari kapal, tetapi kegagalan pompa dapat menyebabkan akumulasi udara tidak dapat segera dikuras yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan udara dan potensi tenggelamnya kapal. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti membuat sistem pendeteksi pengurasan otomatis dan penggunaan teknologi otomatis berbasis internet of things . Penelitian ini menggunakan metode uji coba dengan prototype kapal berbahan fiberglass yang dibocorkan sebesar 3mm, menggunakan tiga jenis pompa yang berbeda dan pengujian dilakukan di bak berisi air. Berdasarkan hasil uji coba menghasilkan nilai debit rata-rata sebesar 0,00001571, 0,00001163 dan 0,00002411 m³/detik, rata-rata nilai waktu sebesar 83,92, 139,08, 52,26 detik, rata-rata nilai arus sebesar 0,443. 0,243, 0,673 A, rata-rata nilai daya sebesar 2,215, 1,215, 3,365 W dan volume 0,001317, 0,001617 dan 0,00126
m³. Pompa 3 lebih unggul dalam debit, volume dan waktu pengurasan meskipun tinggi dalam arus dan daya.