2017
DOI: 10.20527/klik.v4i2.121
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Fuzzy Logic Tertanam Pada Mikrokontroler Untuk Penyiraman Tanaman Pada Rumah Kaca

Abstract: Abstract

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
8

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
8
Order By: Relevance
“…Penelitian kedua, menggunakan metode inferensi tsukamoto [6]. Memberikan kesimpulan bahwa metode yang digunakan mampu menjaga kelembaban tanah dengan menghasilkan presentase penyiraman sebanyak 5.26% penyiraman dan tidak melakukan penyiraman sebanyak 94.38%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian kedua, menggunakan metode inferensi tsukamoto [6]. Memberikan kesimpulan bahwa metode yang digunakan mampu menjaga kelembaban tanah dengan menghasilkan presentase penyiraman sebanyak 5.26% penyiraman dan tidak melakukan penyiraman sebanyak 94.38%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil tersebut ditampilkan melalui komputer dalam bentuk grafik yang tersedia dalam fuzzy logic. pemrograman sistem fuzzy dibangun menggunakan bahasa pemrograman C [7].…”
Section: Gambar 2 Skema Rangkaian Sistemunclassified
“…Pengujian yang dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna). [7] Untuk mengetahui keakuratan sistem maka perlu mengetahui patokan kelayakan kualitas air. Patokan tersebut telah ditentukan oleh kementrian kesehatan yang dirangkum dalam tabel berikut.…”
Section: Pengujian Akurasi Sistemunclassified
“…Variabel input suhu dalam dan suhu luar ruangan dibuat dalam tiga kategori himpunan yaitu dingin, sedang dan panas dengan range kerja 0o C -50o C, sedangkan variabel kelembaban dalam dan kelembaban luar ruangan dibuat dalam 3 kategori himpunan yaitu basah, sedang dan kering pada range kerja 30 % -70 %. Untuk variabel output exhaust fan dibuat dalam 3 kondisi himpunan yaitu off (0) , lambat (1) dan cepat (2), variabel output kipas angin dibuat dalam 4 kondisi himpunan yaitu off (0), lambat (1), sedang (2), cepat (3). Rule base dijadikan dasar untuk cutomisasi kipas, ada 81 rule customisasi yang dibuat untuk otomatisasi kipas.…”
Section: Metodologi Penelitianunclassified