Peningkatan kebutuhan akses layanan digital menuntut adanya peningkatan sumber daya yang dibutuhkan. Penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia saat ini mencapai sekitar 212,35 juta orang. Hal ini merupakan tantangan bagi penyedia layanan digital agar para pengguna dapat mengakses layanan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, supaya kecepatan koneksi internet yang berkaitan dengan pengaksesan layanan digital dapat dilakukan dengan mudah tanpa masalah, diperlukan manajemen bandwidthagar bandwidth bisa dikelola dengan efektif sehingga satu user dengan yang lain menggunakan bandwith yang seimbang dan kinerja jaringan menjadi lebih baik. Metode Hierarchical Token Bucket atau disingkat HTB ialah metode yang dapat digunakan untuk mengatur manajemen bandwidth adalah HTB. Dimana bandwith akan dibagi ke dalam kelas – kelas sehingga mempermudah proses pengaturannya. Dengan menggunakan QoS ( Quality of Service ), metode HTB diterapkan agar menghasilkan kinerja jaringan yang lebih baik dengan parameter pengujian throughput, delay, jitter dan packet loss. Selain manajemen bandwidth, pengelolaan jaringan dapat dilakukan dengan mengimplementasikan teknologi SDN (Software Defined Network ) yang mampu mengelola jaringan dengan konsep jaringan terpusat sehingga menghasilkan jaringan yang lebih stabil dan mudah diatur konfigurasinya. Pada penelitian ini dilakukan analisis penerapan manajemen bandwidth pada jaringan SDN.Berdasarkan hasil penelitian dan pengukuran QOS, kinerja jaringan yang menggunakan QoS memperoleh hasil yang lebih baik dan lebih unggul dengan nilai rata - rata throughput 107828,033 bp/s, jitter 10 s, serta packet loss memiliki rata - rata 0,65718048% dan parameter delay memiliki rata – rata 12 s dengan kategorisangat bagus. Berdasarkan hasil pengujian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa manajemen bandwith pada SDN menggunakan metode Hierarchical Token Bucket memiliki kinerja yang lebih unggul, efektif, dan efisien.