2023
DOI: 10.33795/elkolind.v10i3.3579
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Monitoring Nutrisi dan PH Air pada Tanaman Hidroponik Berbasis Internet of Things (IoT)

Rivana Risqi Rivana,
Made Rahmawaty Made,
Edilla
et al.

Abstract: Hydroponics is a soilless cultivation method that relies on water and the fulfillment of plant nutritional needs. Nutrient provision is usually done manually, which can be time-consuming. To improve efficiency, an automated system using sensors and an IoT-based application can be implemented. This system utilizes a TDS sensor, pH sensor, and NodeMCU ESP32 to monitor nutrient and pH levels in water. The values are displayed on an LCD screen and sent to the application. If the nutrien… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Akan tetapi banyaknya perumahan baru yang terus bertambah membuat lahan semakin sempit dan para petani semakin malas dalam melakukan pekerjaan bercocok tanam yang disebabkan oleh sistem manual (Ciptadi & Hardyanto, 2018), (Lestari et al, 2020), (Rusu et al, 2021). Dari hasil analisis situasi di lapangan maka masalah mitra para petani di Indonesia masih menggunakan sistem konvensional dalam bercocok tanam (Nandika & Amrina, 2021) (Ridwan, 2022). Kemudian petani masih melakukan pemborosan lahan untuk menanam cabai yang seharusnya dapat di minimalisir (Mulasari, 2019), (Nanda et al, 2022).…”
Section: A Latar Belakangunclassified
“…Akan tetapi banyaknya perumahan baru yang terus bertambah membuat lahan semakin sempit dan para petani semakin malas dalam melakukan pekerjaan bercocok tanam yang disebabkan oleh sistem manual (Ciptadi & Hardyanto, 2018), (Lestari et al, 2020), (Rusu et al, 2021). Dari hasil analisis situasi di lapangan maka masalah mitra para petani di Indonesia masih menggunakan sistem konvensional dalam bercocok tanam (Nandika & Amrina, 2021) (Ridwan, 2022). Kemudian petani masih melakukan pemborosan lahan untuk menanam cabai yang seharusnya dapat di minimalisir (Mulasari, 2019), (Nanda et al, 2022).…”
Section: A Latar Belakangunclassified