Sistem Pakar Menggunakan Metode Case Based Reasoning dalam Akurasi Penyakit Disebabkan oleh Bakteri Staphylococcus Aureus

Rahman, Surya Aulia; Sumijan, S

doi:10.37034/jsisfotek.v3i1.38

Cited by 4 publications

(4 citation statements)

References 3 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Staphylococcus aureus is a group of pathogenic bacteria that causes infection in humans. Infections caused by Staphylococcus aureus from skin infections such as furunculosis and impetigo, infections of the respiratory tract and urinary tract to eye infections [25]. Staphylococcus aureus infection of the skin is characterized by tissue damage accompanied by purulent abscesses and the skin of the hair is often accompanied by folliculitis, an inflammatory disease of the hair follicles.…”

Section: Staphylococcus Aureus Testmentioning

confidence: 99%

Identification Of Pathogenic Bacteria In Fermented Bekamal Using B14A Isolate

Prastujati

Amaniyah

Priyadi

et al. 2023

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

The content of protein and nutrients in beef makes microorganisms able to live and breed well, it is easy for pathogenic microorganisms to grow and make beef quickly damaged, so processing technology is needed to extend the shelf life such as fermentation techniques. Bekamal is a fermented beef product from the Banyuwangi district. Bacteria in the bekamal fermentation process are lactic acid bacteria. B14A isolate is assumed as lactic acid bacteria that isolated from bekamal which will be used as a starter for meat fermentation in this study. The purpose of this study is to determine the content of pathogenic microorganisms in fermented bekamal meat using B14A isolate. The samples used in this study were fresh beef and bekamal which was fermented by B14A isolate in 0, 7, 14, and 21 days and the commercial one for 1 month, 2 months, and 3 months. Parameters analyzed include the content of Escherichia coli, Staphylococcus aureus, and Salmonella sp. The method in this study was tested using Qualitative Descriptive Analysis with 8 samples and each consisting of 3 replications. The results showed that all samples of fresh beef were contaminated with three types of pathogens and all samples of bekamal were negative for all three types of pathogens.

show abstract

Section: Staphylococcus Aureus Testmentioning

confidence: 99%

Identification Of Pathogenic Bacteria In Fermented Bekamal Using B14A Isolate

Prastujati

Amaniyah

Priyadi

et al. 2023

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Oleh karena itu, terdapat kemungkinan bahwa masalah yang akan muncul di masa yang akan datang memiliki kesamaan dengan masalah yang pernah terjadi sebelumnya [15]. Rumus dalam mencari nilai kemiripan yaitu [16]:…”

Section: Case Based Reasoning (Cbr)unclassified

Implementasi Expert System Menggunakan Metode Case Based Reasoning Mendiagnosa Penyakit Typhoid Fever Pada Anak

Lusiyanti,

Yetri,

Setiawan

et al. 2023

j.sains manaj. inform. dan kompʹût.

View full text Add to dashboard Cite

Demam Tifoid adalah salah satu jenis penyakit sistemik akut pada saluran pencernaan manusia yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhy. Terkhusus pada RSU Mitra Sejati Medan, dimana prevelensi kasus demam tifoid tertinggi terjadi pada kelompok anak usia 5-14 tahun, hal ini terjadi karena pada masa usia ini adalah masa rentan terserang berbagai jenis penyakit dikarenakan daya tahan tubuh anak-anak masih lemah dibandingkan orang dewasa dan pada masa anak-anak adalah masa bermain di luar rumah yang belum mengerti bahaya suatu penyakit, kurang memperhatikan kebersihan diri serta kebiasaan jajan sembarangan yang belum terjamin kebersihannya. Oleh karena itu, dibutuhkan Sistem Pakar yang dapat membantu pelayanan RSU Mitra Sejati mengenali jenis penyakit tersebut berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien sehingga dapat memberikan solusi terhadap penyakit yang di derita. Sistem ini nantinya akan dikombinasikan dengan metode Case Based Reasoning (CBR), yang mana metode ini secara garis besar merupakan metode untuk memecahkan masalah baru dengan menggunakan pengalaman atau solusi yang digunakan dari kasus sebelumnya terhadap masalah serupa. Dengan adanya Sistem Pakar ini, diharapkan dapat membantu pihak RSU Mitra Sejati dalam mendiagnosis penyakit demam tifoid pada anak dengan cepat, tepat dan dapat memberikan keluaran berupa hasil diagnosa berupa jenis penyakit, nilai kemungkinan terjadinya jenis penyakit serta solusi yang diberikan.

show abstract

“…Penyakit infeksi adalah salah satu masalah dalam bidang kesehatan karena penyakit ini dapat ditularkan dengan mudah dari satu individu ke individu lain baik itu manusia ke manusia, manusia ke hewan maupun hewan ke manusia (Rahman & Sumijan, 2021). Penyakit infeksi yang terjadi pada umumnya dapat disebabkan oleh mikroba patogen seperti jamur, bakteri dan parasit.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Aktivitas Antijamur dari Bakteri Sedimen Mangrove Terhadap Candida albicans dan Malassezia furfur

2022

View full text Add to dashboard Cite

Candida albicans and Malassezia furfur are fungal pathogens that can cause skin infections. This disease can be easily transmitted from one individual to another. The use of antibiotic drugs can cause pathogenic fungi to become resistant. Therefore, there is a need for the development of new antifungal substances, one of which comes from mangrove sediment bacteria. This research was conducted with the aim of obtaining bacterial isolats from mangrove sediments that have the ability to fight the fungal pathogens Candida albicans and Malassezia furfur. The method in this research is descriptive exploratory laboratory which includes isolation sampling and isolat purification, morphological characterization, screening, antifungal activity test and biochemical test. The results of this study were obtained 3 bacterial isolats that have antifungal activity against the fungal pathogens Candida albicans and Malassezia furfur. The results of the identification of biochemical tests showed that the isolat S.ISP2 was identified as the genus Pseudomonas; isolat S.ISP4 identified as Genus Moraxella; and isolat KJ.MA1 identified as Genus Vibrio Candida albicans dan Malassezia furfur merupakan patogen jamur yang dapat menyebabkan penyakit infeksi kulit. Penyakit ini dapat dengan mudah ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. Penggunaan obat antibiotik dapat mengakibatkan jamur patogen menjadi resisten. Oleh karena itum eprlunya ada pengembangan zat antijamur baru yang salah satunya berasal dari bakteri sedimen mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bakteri isolat dari sedimen mangrove yang memiliki kemampuan untuk melawan jamur patogen Candida albicans dan Malassezia furfur. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif eksploratif laboratory yang meliputi sampling isolasi dan purifikasi isolat, karakterisasi morfologi, skrining, uji aktivitas antijamur dan uji biokimia. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan 3 bakteri isolat yang memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur patogen Candida albicans dan Malassezia furfur. Hasil identifikasi uji biokimia menunjukkan bahwa isolat S.ISP2 teridentifikasi sebagai Genus Pseudomonas; isolat S.ISP4 teridentifikasi sebagai Genus Moraxella; dan isolat KJ.MA1 teridentifikasi sebagai Genus Vibrio.

show abstract

Sistem Pakar Menggunakan Metode Case Based Reasoning dalam Akurasi Penyakit Disebabkan oleh Bakteri Staphylococcus Aureus

Cited by 4 publications

References 3 publications

Identification Of Pathogenic Bacteria In Fermented Bekamal Using B14A Isolate

Identification Of Pathogenic Bacteria In Fermented Bekamal Using B14A Isolate

Implementasi Expert System Menggunakan Metode Case Based Reasoning Mendiagnosa Penyakit Typhoid Fever Pada Anak

Aktivitas Antijamur dari Bakteri Sedimen Mangrove Terhadap Candida albicans dan Malassezia furfur

Contact Info

Product

Resources

About