2022
DOI: 10.52958/iftk.v17i3.3436
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Pemantauan Suhu dan Kelembapan Udara Pada Tanaman Hias Janda Bolong Terintegrasi

Abstract: Tanaman hias janda bolong membutuhkan perawatan khusus karena rentan terhadap suhu dan kelembapan udara. Janda bolong merupakan tanaman dari spesies Araceae atau talas-talasan yang dapat bertahan hidup secara optimum di suhu 23-30°C dan kelembapan udara kurang dari 40%. Adapun penelitian terdahulu yang dikerjakan oleh Anak Agung Gde Ekayana, dapat diketahui bahwa sistem monitoring masih terbatas pada platform ThingSpeak. Hal tersebut terdapat kelemahan yaitu jika ingin melihat data monitoring, maka pengguna ha… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Seperti contohnya adalah menanam tanaman hias janda bolong (Monstera adansonii), tanaman hias janda bolong merupakan tumbuhan dari genus monstera dan karena keindahannya serta daunnya yang berlubang banyak diminati oleh masyarakat umum. [1]. Tanaman janda bolong (Monstera adansonii) adalah salah satu dari 41 spesies tanaman kelahiran dari benua Amerika yang membentuk genus Monstera.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seperti contohnya adalah menanam tanaman hias janda bolong (Monstera adansonii), tanaman hias janda bolong merupakan tumbuhan dari genus monstera dan karena keindahannya serta daunnya yang berlubang banyak diminati oleh masyarakat umum. [1]. Tanaman janda bolong (Monstera adansonii) adalah salah satu dari 41 spesies tanaman kelahiran dari benua Amerika yang membentuk genus Monstera.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari sisi budidaya, banyak pelaku memproduksi tanaman hias secara profesional bahkan telah menggunakan teknologi informasi (Fathurrahmani dan Agustiannoor, 2019;Haya et al, 2020;Wijaya et al, 2021;Dem Vi Sara et. al., 2021;Pillajo et al, 2021).…”
unclassified