2020
DOI: 10.52005/jursistekni.v2i3.59
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lipstik Dengan Analytical Hierracy Process

Abstract: Tren dan perkembangan lipstik dikalangan wanita indonesia selalu terjadi dan tidak pernah tenggelam dari masa kemasa. Banyaknya produk lipstik sering kali membingungkan bagi orang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang lipstik namun ingin memakainya. Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu metode pengambil keputusan terhadap masalah penentuan prioritas dari berbagai alternatife. Penerapan AHP dalam penelitian ini adalah menentukan merk lipstik yang se… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Cara lain untuk memikirkan Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai subbidang kecerdasan buatan dalam bidang sistem informasi yang lebih luas dengan landasan pemrograman [5]. Sistem berbasis komputer interaktif yang dikenal sebagai "Sistem Pendukung Keputusan", atau DSS, membantu dalam pengambilan keputusan dengan menerapkan model dan data untuk mengatasi masalah tidak terstruktur dan semi terstruktur [6]. Berdasarkan latar belakang diatas, Metode yang digunakan adalah metode SAW yang dinilai cukup simple dalam perhitungan dan penilaiannya.untuk itu dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan rekomendasi stok sepeda motor bekas Kelebihan dari model Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, Teknik penentuan jumlah tertimbang penilaian kinerja setiap alternatif berdasarkan seluruh kriteria adalah dengan metode SAW (Simple Additive Weighting).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Cara lain untuk memikirkan Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai subbidang kecerdasan buatan dalam bidang sistem informasi yang lebih luas dengan landasan pemrograman [5]. Sistem berbasis komputer interaktif yang dikenal sebagai "Sistem Pendukung Keputusan", atau DSS, membantu dalam pengambilan keputusan dengan menerapkan model dan data untuk mengatasi masalah tidak terstruktur dan semi terstruktur [6]. Berdasarkan latar belakang diatas, Metode yang digunakan adalah metode SAW yang dinilai cukup simple dalam perhitungan dan penilaiannya.untuk itu dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan rekomendasi stok sepeda motor bekas Kelebihan dari model Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, Teknik penentuan jumlah tertimbang penilaian kinerja setiap alternatif berdasarkan seluruh kriteria adalah dengan metode SAW (Simple Additive Weighting).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selanjutnya metode Analytical Hierarchy Process (AHP) juga diimplementasikan juga dalam penelian mengenai seleksi Quality Assurance Tester di PT. Gameloft Indonesia [4], pemilihan lipstik [5], penentuan dosen terbaik [6].…”
Section: Tinjauan Pustaka 21 Penelitian Terdahuluunclassified
“…Permasalahan pada klinik tersebut dikarenakan karena proses pemilihan atau penentuan jenis pada perawatan wajah dari pasien masih dilakukan secara manual dalam memprioritaskan perawatan wajah pasien. Sel bel lul m mel lakul kan prosel s pel rawatan dan pel nanganan tel rlel bih dahul lul dilakul kan yang namanya konsul ltasi, dan konsul ltasi dilakul kan mel lalul i pel rtel mul an sel cara langsul ng antara spel sialis dan pasiel n dalam mel lakul kan pel rawatan wajah tel rsel bul t. Sel hingga dapat mel nyel babkan timbul lnya pel rmasalahan, yaitul tel rjadinya antrian yang panjang dan mel nimbul lkan rasa tidak nyaman para pasiel n ul ntul k mel nul nggul dalam mel lakul kan konsul ltasi pel rawatan wajah [4]. Prosel s tel rsel bul t pul n hanya bisa dilakul kan bel bel rapa orang saja karel na tel rlalul banyaknya antrian para pasiel n dalam mel nul nggul .…”
Section: Pendahuluanunclassified