Cabai rawit merupakan salah satu jenis tanaman holtikultura dan menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia, sehingga pemerintah terus mendorong petani untuk memaksimalkan hasil panen cabai, hal tersebut bertujuan agar target produksi cabai yang telah di tetapkan oleh pemerintah dapat tercapai. Di Kota Jayapura terdapat beberapa daerah yang merupakan penghasil cabai diantaranya adalah kelurahan Koya timur, dimana sebagaian besar warganya adalah petani. Akan tetapi permasalahan yang terjadi di kelurahan Koya Timur adalah seringnya gagal panen akibat berbagai faktor seperti serangan hama, cuaca yang buruk, maupun pemberian pupuk yang kurang tepat, dengan adanya permasalahan tersebut maka petani harus lebih selektif dalam memilih bibit yang cocok dengan kondisi setempat, agar tanaman cabai rawit yang telah ditanam dapat bertahan sampai musim panen tiba. Dalam pemilihan bibit cabai menggunakan SPK yang menggunakan metode simpel additive weighting (SAW). metode SAW sangat cocok diimplemetasikan pada sistem pendukung keputusan pemilihan bibit cabai unggul, dikarenakan rekomendasi atau hasil akhir dari metode SAW berupa perangkingan sehingga memudahkan petani untuk menentukah pilihan bibit. Kedua berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas sistem dengan menggunakan metode blackbox memperoleh akurasi dan kesesuaian sebesar 100%. Ketiga berdasarkan pengujian user acceptance test (UAT) memperlihatkan bahwa sistem ini layak untuk diimplementasikan.