Air menjadi salah satu kunci keberhasilan pertanian padi. Lahan padi yang selalu tergenang air dapat menghasilkan 5,92 ton per hektar sedangkan yang tidak tergenangi air hanya memproduksi 4,80 ton per hektar. Saluran irigasi yang menjadi penopang ketersediaan air sering mengalami masalah seperti endapan lumpur, pembagian air hanya berdasarkan perkiraan, dan pencurian air. Oleh karena itu penulis mengusulkan sistem irigasi cerdas yang mampu melakukan otomatisasi pengendalian dan pengawasan pintu air melalui jaringan internet. Hasil dari penelitian ini adalah prototipe sistem yang dapat bekerja secara baik, dengan rata-rata kesalahan pengukuran oleh sensor ultrasonik mencapai 2,1%, serta konduktivitas aliran air dengan endapan lumpur berada di atas 641 poin. Komunikasi berbasis radio dan TCP/IP memerlukan biaya operasional yang lebih rendah dibanding dengan metode GSM berbasis SMS. Teknologi berbasis radio dan TCP/IP dapat menghemat biaya operasional sebesar 97,5% dibanding dengan teknologi GSM. Sistem juga mampu mengirimkan 16 data ke server dalam satu menit. Secara keseluruhan sistem telah bekerja secara baik untuk melakukan otomatisasi pintu air, dan pendeteksian lumpur.