Indonesia memiliki banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Pengobatan tradisional dengan menggunakan bahan alam telah dilakukan secara turun. Tanaman daun jati (Tectona grandis) bisa digunakan sebagai antibakteri, antioksidan, dan antitoksik karena mengandung senyawa metabolit sekunder seperti tanin, antrakuinon, fenolik, antosianin, alkaloid, flavonoid, dan naftoquinon. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak butanol dari daun jati (Tectona grandis). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang melibatkan pembuatan dua ekstrak daun jati menggunakan pelarut butanol dengan metode maserasi. Evaluasi dilakukan secara kualitatif (standarisasi dan uji tabung) dan kuantitatif menggunakan metode antioksidan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak butanol dari daun jati (Tectona grandis) memenuhi persyaratan standarisasi, yaitu memiliki kadar air 9,76% butanol, kadar abu 12,9% butanol, dan kadar abu tidak larut asam 0,7% butanol, serta mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid. Nilai Inhibition Concentration 50 (IC50) untuk aktivitas antioksidan adalah 70,848 ppm dan 80,893 ppm, yang termasuk kategori kuat. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak butanol dari daun jati (Tectona grandis) memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
Kata kunci : Daun Jati, Antioksidan, FRAP