Skrining Kesehatan Jiwa, Religiusitas, Dan Kualitas Hidup Mahasiswa Farmasi Dan Kedokteran Pada Pandemi Covid-19

Abstract

Kesehatan mental mahasiswa Farmasi dan Kedokteran perlu diskrining terhadap keberadaan COVID-19. Faktor internal yang perlu diperhatikan adalah aspek religiusitas dan kualitas hidup. Instrumen yang dikembangkan untuk pemeriksaan kesehatan mental adalah SRQ29 serta religiusitas dan kualitas hidup dengan EQ5D. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesehatan mental dan kualitas hidup mahasiswa Farmasi dan Kedokteran pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional diskriptif dengan metode survey terhadap 44 responden yang meliputi 36 mahasiswa Fakultas Farmasi dan 8 mahasiswa Fakultas Kedokteran. Metode yang digunakan untuk skrining kesehatan jiwa adalah instrumen kuesioner yaitu SRQ-29 untuk skrining kesehatan jiwa dan religiusitas yang berisi 29 pertanyaan terkait kesehatan jiwa responden, dan skrining kualitas hidup dengan instrumen EQ5D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari skrining SRQ29 mahasiswa farmasi dan FK perguruan tinggi di Yogyakarta mengalami gejala PTSD (75%), cemas dan depresi (61,36%), gangguan psikotik (50%), penggunaan zat psikoaktif/ narkoba (2,27%). Berdasarkan hasil skrining religiusitas menunjukkan nilai yang tinggi terhadap keyakinan dan iman kepada Allah SWT (96,8%). Hasil EQ5D menunjukkan bahwa pandemi tidak berdampak besar pada aspek fisik, namun berdampak pada mental/ psikologis. Kesimpulan penelitian terkait kesehatan jiwa pada hasil skrining dengan instrumen SRQ29 menunjukkan bahwa mahasiswa farmasi dan FK perguruan tinggi di Yogyakarta mengalami masalah psikososial. Hal ini saat dikaitkan dengan religiusitas dan kualitas hidup menunjukkan adanya pengaruh faktor internal tersebut pada kesehatan jiwa.

Is Resilience Knowledge Related to the Mental Health of First-Year Medical Students?

“…17 The mental health screening picture of respondents in this study shows the order of symptoms of mental health disorders from the most experienced by respondents, namely PTSD at 59%, mental and emotional upset (anxiety and depression) at 37%, psychotic at 27%, and as many as 40% who are not indicated by mental health disorders. The results of this study are similar to previous research, which shows that the most psychosocial problems, namely PTSD at 75%, then anxiety and depression at 61.36%, psychotic disorders at 50%, psychoactive substance/drug use at 2.27%, and as many as 22.72% are not 13 PTSD is the most common psychosocial problem found, with a frequency of 32% or 63 respondents (n=196). 19 According to the American Psychiatric Association, PTSD is a psychiatric disorder that can occur in people who have experienced or witnessed a traumatic event, series of events, or circumstances.…”

“…This aligns with previous research, where 77.28% of respondents (medical students) indicated mental disorders. 13 Research conducted on medical students at the University of Michigan showed that 53% experienced high depressive symptoms. In Indonesia, of 217 respondents, 12% showed high anxiety symptoms.…”

“…The World Health Organization developed the questionnaire, adopted by the Ministry of Health's Sehat Jiwa. 13 Each question is followed by two answer options, yes and no. Students choose one of the answers that suit them.…”