Gangguan tidur adalah terganggunya aliran pernapasan (kolaps) yang berulang saat tidur. Gangguan tidur umumnya tidak terdiagnosis dan tidak tertangani dengan baik sehingga terjadi interupsi berulang pada saluran pernapasan. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan penderita mengalami gangguan tidur yang serius. Salah satu alat bantu yang digunakan untuk menganalisis adanya gangguan tidur pada ritme jantung adalah melalui rekaman electrocardiogram (ECG). ECG merupakan suatu grafik yang merepresentasikan aktivitas listrik pada jantung berupa gelombang P, gelombang QRS, dan gelombang T. Banyaknya sensor untuk merekam ECG menyebabkan ketidaknyamanan pasien saat perekaman data, menyebabkan kompleksitas rekaman, lambatnya komputasi, kesalahan dalam interpretasi, dan kehilangan informasi klinis. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem peringatan dini sebagai alat bantu medis yang mampu mendiagnosis rekaman ECG menggunakan satu sadapan. Sistem didesain menjadi lima tahapan, yaitu akuisisi rekaman ECG, praproses, ekstraksi fitur, seleksi fitur, dan proses klasifikasi. Fitur set yang diperoleh dari rekaman ECG berupa variabel-variabel yang diperoleh dari domain waktu, domain frekuensi, dan analisis nonlinear. Pengujian menunjukkan metode AdaBoost memiliki nilai kinerja paling tinggi dibandingkan dengan SVM, k-NN, dan NN. Metode AdaBoost secara berurutan memiliki kinerja classification accuracy, F1 score, precision, recall, sensitivity, dan specificity sebesar 90,1%, 90,1%, 90,3%, 90,1%, 86,9%, dan 93,3%.