Pendahuluan: Sindrom Down (DS) merupakan suatu kelainan kongenital kromosom. Penyandang DS memiliki berbagai jenis kebiasaan buruk oral, salah satunya adalah bruksisme. Pendekatan non-instrumental untuk menilai bruksisme termasuk laporan diri dan pemeriksaan klinis. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi possible bruksisme dan probable bruksisme pada penyandang DS di Yayasan Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (POTADS). Metode: Jenis penelitian dengan desain survei cross sectional. Subjek diperoleh dengan metode purposive sampling menghasilkan sebanyak 41 orang dari POTADS, terdiri dari 22 laki-laki dan 19 perempuan yang berhasil diuji. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk menilai possible bruksisme dan pemeriksaan klinis pada rongga mulut berupa kondisi gigi atrisi untuk menilai probable bruksisme. Hasil: Frekuensi possible bruksisme sebesar 68,30%; terdiri dari 14,64% sleep bruksisme (SB), 21,96% awake bruksisme (AB), dan 31,70% kombinasi. Frekuensi berdasarkan jenis kelamin menunjukkan 57,14% laki-laki dan 42,85% perempuan, sedangkan berdasarkan kelompok usia sebesar 64,28% pada anak-anak, 25% pada remaja, dan 10,71% pada dewasa. Frekuensi probable bruksisme adalah sebesar 31,70%. Simpulan: Possible bruksisme pada penyandang DS di Yayasan POTADS adalah 68,70%, dimana lebih tinggi dibandingkan frekuensi probable bruksisme yaitu 31,70%. Laki-laki dan usia anak-anak merupakan kelompok terbanyak yang mengalami bruksisme.