Meter air merupakan alat ukur yang digunakan untuk menunjukan jumlah volume air atau laju alir dari fluida yang dialirkan melalui saluran pipa. Agar dapat menunjukan hasil pengukuran yang akurat, meter air harus dikalibrasi dengan memenuhi semua kondisi yang dipersyaratkan, termasuk di dalamnya kondisi air uji yang digunakan di dalam instalasi uji. Sesuai dengan Rekomendasi OIML R 49-2, air uji tersebut harus memenuhi persyaratan air minum, tidak mengandung bahan yang dapat merusak meter air dan berbahaya bagi manusia. Salah satu parameter kualitas air yang dapat merusak meter air adalah tingkat kekeruhan. Untuk menguji parameter kekeruhan, prototipe instalasi uji dibuat agar dapat mengukur kekeruhan dan mengalirkan air uji secara vertikal menuju meter air lalu air keluarannya ditimbang pada suhu tertentu untuk diubah menjadi volume dan dibandingkan dengan volume dari meter air. Prototipe ini menggunakan berbagai sensor dan hasil kalibrasinya menunjukan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi yaitu sensor loadcell 99,8% dan 99,9%; sensor volume 95,4% dan 93,6%; sensor suhu 96,3% dan 95,9%; dan sensor kekeruhan dengan tingkat kesalahan 0,5% dan RSD 3,3%. Hasil pengujian pada meter air digital tipe vertikal menunjukan peningkatan tingkat kesalahan dari 0,5% menjadi 3,0% dan 4,7% pada saat kekeruhan dinaikan dari 17,1 NTU (air bersih) menjadi 36,9 NTU dan 95,6 NTU melalui penambahan tanah pada air uji. Efek kekeruhan lebih terlihat saat menggunakan densitas hidrometer, peningkatan tingkat kesalahan dari 0,9% menjadi 4,5% dan 7,2% teramati.