Pendahuluan : Bunuh diri adalah suatu tindakan yang disengaja untuk mengakhiri hidup diri sendiri. Tindakan bunuh diri dipicu oleh berbagai faktor. Sangat sedikit literatur yang membahas kasus bunuh diri di Indonesia, terlebih faktor yang memicu gantung diri. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai faktor yang memicu gantung diri di wilayah Panekan. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Terdapat 7 subjek yang terlibat dalam penelitian ini. Informasi mengenai subjek diperoleh melalui wawancara mendalam dengan responden. Hasil : Subjek penelitian didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (57.14%), berusia ≥50 tahun (85.71%), berpendidikan rendah (100%), bekerja sebagai petani (85.71%), dan menikah (100%). Terdapat 4 pemicu utama yang teridentifikasi dalam penelitian ini, yaitu: masalah sosial, masalah ekonomi, penyakit kronik, dan gangguan mental yang lama tidak tertangani. Ada satu subjek yang tidak teridentifikasi pemicu utamanya, tetapi terdapat kepercayaan masyarakat seempat yang diyakini mempengaruhi tindakan bunuh diri subjek. Enam subjek menunjukkan gejala gangguan mental sebelum kejadian gantung diri: 3 diantaranya (42.86%) menunjukkan gejala skizofrenia, yaitu subjek 2,5, dan 6, sedangkan 3 sisanya (42.86%) menunjukkan gejala depresi, yaitu subjek 3,4, dan 7. Tidak dijumpai riwayat gangguan mental pada keluarga subjek (100%). Sebagian besar subjek tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya maupun riwayat penyakit lain pada keluarga (85.71%). Sebagian besar subjek tidak pernah mengkonsumsi NAPZA (57.14%). Dari sisi keagamaan, sebagian besar subjek menjalankan ibadah dengan taat (85.17%). Tidak ada subjek yang terlibat dengan hukum, militer, maupun tindak kriminal (100%). Dalam kehidupan sosial, sebagian besar subjek memiliki hubungan yang baik dengan lingkungannya dan memiliki kepribadian ekstrovert (57.14%). Kesimpulan : Pemicu tindakan gantung diri di wilayah Panekan antara lain masalah sosial, masalah ekonomi, penyakit kronik, dan gangguan mental yang tidak teratasi.