2022
DOI: 10.52436/1.jpmi.690
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sosialisasi Penerapan Pendidikan Seksual Pada Guru Taman Kanak-Kanak sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak Usia Dini

Abstract: Tindak kekerasan seksual yang terjadi pada anak usia dini secara kuantitas semakin meningkat. Pendidikan seksual secara dini diharapkan mampu menjadi solusi untuk menguranginya. Guru taman kanak-kanak memiliki andil yang cukup besar untuk mensosialisasikannya. Akan tetapi kurangnya informasi dan pengetahuan mengakibatkan guru taman kanak-kanak sulit dalam mengintegrasikan pendidikan seksual di kelas. Pendidikan seksual dengan permainan dapat menjadi solusi dalam mengintegrasikan pendidikan seksual pada anak us… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 6 publications
(7 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sex education sejatinya harus diberikan kepada anak sedari dini karena pengetahuan anak masih terbatas, apalagi anak-anak mengalami retardasi mental yang sama dalam perkembangannya sehingga mengalami kelambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak (Justicia, 2016;Machmudah, Sunanto, & Saleh, 2021). Namun, orang tua enggan memberikan edukasi seks kepada anak karena merasa tabu sebab pengetahuan seks yang dimiliki anak akan selaras atau tidak dengan pertumbuhan dan perkembangan anak (Tenri et al, 2022). Padahal, pemberian edukasi seks dapat disesuaikan dengan melihat kondisi anak sehingga dapat mengambil keputusan atas permasalahan yang dialami serta dapat menghindari dari bahaya seks (Perry et al, 2022;Fitriani, Fajriah, & Wardani, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sex education sejatinya harus diberikan kepada anak sedari dini karena pengetahuan anak masih terbatas, apalagi anak-anak mengalami retardasi mental yang sama dalam perkembangannya sehingga mengalami kelambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak (Justicia, 2016;Machmudah, Sunanto, & Saleh, 2021). Namun, orang tua enggan memberikan edukasi seks kepada anak karena merasa tabu sebab pengetahuan seks yang dimiliki anak akan selaras atau tidak dengan pertumbuhan dan perkembangan anak (Tenri et al, 2022). Padahal, pemberian edukasi seks dapat disesuaikan dengan melihat kondisi anak sehingga dapat mengambil keputusan atas permasalahan yang dialami serta dapat menghindari dari bahaya seks (Perry et al, 2022;Fitriani, Fajriah, & Wardani, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified