Kemampuan gerak dasar (fundamental) bagi tunagrahita harus dibentuk sejak usia dini. Salah satu bentuk upaya dan usaha untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar bagi anak tunagrahita dapat berupa Play Therapy. Dimana terapi yang diberikan melalui aktivitas bermain dapat memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan dan menggembirakan, terutama pada rentang usia Sekolah Dasar (SD). Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan model Estafet Games untuk Siswa Tunagrahita. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Research & Development. Populasi dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita yang terdaftar sebagai siswa Sekolah Dasar Luar Biasa kategori C (Tunagrahita) di kota Medan, Sumatera Utara, dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Pusposive Sampling yang berjumlah 36 siswa tunagrahita. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu melalui kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Adapun hasil penelitian yang diperoleh antara lain, berdasarkan validasi Ahli Pendidikan Luar Biasa, Ahli Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Ahli Psikologi Anak, dan Ahli Aktivitas Rekreatif, maka pada hasil uji Content Validity Ratio dan Content Validity Ratio diperoleh rerata sebesar 0,7 yang berarti bahwa model yang dikembangkan dalam penelitian ini sudah dinyatakan valid, dan pada uji Alpha Cronbach terhadap aspek afektif, aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek rekreatif, diperoleh rerata sebesar 0,839 yang berarti bahwa model yang dikembangkan dalam penelitian ini sudah dinyatakan reliabel. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model estafet games dapat digunakan oleh para guru pada pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar Luar Biasa kategori C untuk memberikan Play Therapy pada siswa.