Peningkatan keselamatan kapal merupakan upaya program pemerintah dimana pemerintah memprioritaskan masalah keselamatan transportasi laut yang lebih dikenal “Zero Accident”. Kecelakaan dilaut salah satunya disebabkan faktor lingkungan dan cuaca. Opimalisasi peningkatan keselamatan penyeberangan dengan memperhaatikan informasi BMKG menjadikan referensi waktu operasi kapal. Tujuan penelitin menggambarkan secara sistematis, cermat akurat waktu melakukan operasi kapal terkait upaya optimalisasi keselamatan angkutan penyeberangan Metode diigunakan non-eksperimental bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Kondisi penyeberangan sering terjadi cuaca buruk untuk pelayaran. Bulan januari, juni-agustus pada jam-jam tertentu cuaca mengalami perubahan pluktuatif-ekstrim sebuah pelayaran. Puncak terjadi juli, gelombang tinggi terjadi diawal hingga pertengahan bulan pada siang-sore menjelan malam, gelombang 3-4 meter, kecepatan angin diatas 25 knot, arus 85-100 m/s. Angin yang bertiup dominan dari arah timur, angin berhembus diperairan menyebabkan arus lebih kuat sehingga kondisi dianggap ekstrim untuk berlayar. Data penyeberangan juni-desember mengalami lonjakan, puncak kepadatan penumpang terjadi juli, ini berpengaruh terhadap waktu operasi kapal, memperhatikan jadwal keberangkatan kapal secara normal dalam 1 bulannya maksimal 60 trip, tetapi juli waktu operasi kapal mencapai 90 trip. Memperhatikan kondisi cuaca terkait waktu operasi untuk peningkatan angkutan penyeberangan perlu melihat informasi BMKG terkait waktu operasi kapal agar menghindari cuaca ekstrim melakukan pelayaran.