Pembelajaran berciri inkuiri telah mendominasi aktivitas belajar IPA di sekolah secara internasional. Pengembangan budaya ilmiah telah menjadi salah satu tujuan pendidikan IPA yang ditandai dengan keterampilan praktik ilmiah yang menekankan pada indikator keterampilan manipulatif/psikomotor dan keterampilan proses sains. Studi ini berusaha untuk menemukan, mengungkap, dan menganalisis atribut-atribut keterampilan praktik ilmiah dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri induktif terbimbing sebagai intervensi. Studi ini menerapkan pendekatan pra-eksperimen pada skala mikro dengan mengutamakan classroom natural setting. Partisipan yang terlibat dalam studi ini sebanyak 30 orang siswa kelas VII SMP. Proses belajar-mengajar di kelas disesuaikan dengan tahapan pendekatan inkuiri induktif terbimbing. Pengukuran atas performa siswa dilakukan secara langsung saat unjuk kerja, maupun tidak langsung berdasarkan jawaban partisipan di lembar kerja. Berdasarkan hasil data hasil keterampilan praktik ilmiah serta analisis pola transisi respons (retensi, gain, dan loss), studi ini mengonfirmasikan bahwa pendekatan inkuiri induktif terbimbing dapat mengenalkan dan meningkatkan keterampilan praktik ilmiah siswa. Kemampuan siswa untuk memanipulasi objek yang diteliti sesuai prosedur eksperimen, mengembangkan hipotesis tentatif, dan memprediksi berdasarkan data hasil eksperimen perlu menjadi perhatian para guru IPA dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Meskipun ada beberapa batasan, studi ini juga membahas beberapa hal terkait pengembangan profesionalitas dan pedagogi guru IPA untuk mewujudkan budaya ilmiah dalam kelas.